Antar jenazah dari Bandara Ngurah Rai Rp140 juta

Sabtu, 29 Juni 2013 - 18:06 WIB
Antar jenazah dari Bandara Ngurah Rai Rp140 juta
Antar jenazah dari Bandara Ngurah Rai Rp140 juta
A A A
Sindonews.com - Setelah sempat terlantar, akhirnya jenazah Haji Umar Ola Ratuloly, warga Desa Lamahala Jaya, Flores Timur, diterbangkan dari Bandara Ngurah Rai, Bali, dengan pesawat carteran seharga Rp140 Juta.

Sebelumnya, pihak keluarga sempat mengamuk dengan meminta tanggungjawab pihak cargo. Lantaran, pesawat Avia Star batal berangkat ke Ende, NTT, sesuai jadwal, pukul 08.30 Wita.

Mereka mengecam dan melontarkan kata-kata keras kepada pihak cargo Suryagita Nusaraya, lantaran batal memberangkatkan jenazah dengan dalih pesawatnya tidak muat.

Pihak keluarga memprotes penjelasan Kepala Operasional Cargo SN Bandara Ngurah Rai Wayoko, karena sebelumnya menyatakan jenazah siap diberangkatkan via Ende dengan pesawat Avia Star.

Sedangkan, istri almarhum masing-masing Ibu Jemala dan putranya Bripka Hamka Ratuloly via Maumere dengan peswat Wings Air pukul 13.30 Wita.

Menurut perwakilan pihak keluarga Rahman Sabon Nama, pembatalan penerbangan untuk jenazah seperti ini merupakan ketiga kalinya. “Sebelumnya oleh cargo lain, dan kali ini oleh pihak SN Cargo,“ kata Rahman menambahkan, Sabtu (29/6/2013).

Atas kejadian itu, Rahman menduga ada permainan dalam pengiriman jenazah, terutama jenazah transit. "Kali ini saya tidak bisa maafkan lagi, makanya saya ludahin mukanya," tegasnya lagi.

Setelah ada negosiasi alot antara Keluarga dengan pihak cargo dimediasi otoritas bandara dan kepolisian tercapai solusi. Akhirnya, pihak SN bertanggung jawab penuh dengan mencarter pesawat Sky Air, seharga Rp140 juta untuk mengantar jenazah, istri dan anaknya ke Maumere pada pukul 13.30

Menurut Wayoko, pemberangkatan jenazah dan keluarga terpaksa dipisahkan karena pesawat Wings Air tidak bisa muat peti jenazah lantaran bagasinya tidak cukup. Karenanya, daripada jenazah tertahan di Bali, maka solusinya diterbangkan via Ende dengan Avia Star, karena bagasinya lebih besar

Diketahui, pensiunan guru MTsN Waiwerang, ini dirujuk dari RSUD Larantuka ke Makassar, karena penyakit ginjal. Setelah menjalan operasi di RS Faisal Makassar, Senin, pada Jumat subuh Haji Umar Ola Ratuloly meninggal.

Kini, semua biaya pemberangkatan jenazah dan dua orang keluarga, serta hotel selama menginap di Bali, ssudah dibayar di Makassar, senilai Rp20 juta.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6429 seconds (0.1#10.140)