Rapat pleno KPU Maluku ricuh
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku menggelar pleno penghitungan suara Pilkada Maluku. Rapat pleno diwarnai aksi protes, para saksi serta unjuk rasa pendukung calon tertentu.
Para saksi mempersoalkan rapat pleno perhitungan suara yang dipimpin Ketua KPU Maluku Yusuf Idrus Tatuhey. Mereka minta Idrus tidak memimpin rapat pleno, karena baru mendapat teguran keras dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), terkait pelaksanaan Pilkada Maluku.
Namun, Idrus dan anggota KPU Maluku lainnya tetap ngotot. Pleno dipimpin Ketua KPU Maluku. Setelah berlangsung alot, saksi akhirnya menerima Idrus, tetap memimpin rapat ini. Dalam rapat pleno ini, KPU Kabupaten Maluku Barat Daya belum bisa dihadirkan karena kesulitan transportasi menuju Ambon.
Rapat pleno juga diwarnai aksi demo puluhan pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tertentu. Di luar kantor KPU Maluku, mereka mendesak KPU untuk menggelar pilkada ulang disejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Seram bagian Timur.
Mereka menyatakan, sejumlah kecurangan terjadi di kabupaten itu. Diantaranya, jumlah suara sah melebihi jumlah daftar pemilih tetap. Karena itu, mereka minta KPU meggelar pilkada ulang di kabupaten itu.
Rapat pleno ini dijaga ketat ratusan aparat kepolisian. Rapat pleno dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Setelah itu, KPU Maluku akan menetapkan pemenang pilkada.
Pilkada Maluku juga akan berlangsung dua putaran. Karena, berdasarkan hasil perhitungan di tingkat KPU kabupaten dan kota, dari lima calon, tidak ada satu pun calon yang memperoleh 30 persen suara.
Para saksi mempersoalkan rapat pleno perhitungan suara yang dipimpin Ketua KPU Maluku Yusuf Idrus Tatuhey. Mereka minta Idrus tidak memimpin rapat pleno, karena baru mendapat teguran keras dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), terkait pelaksanaan Pilkada Maluku.
Namun, Idrus dan anggota KPU Maluku lainnya tetap ngotot. Pleno dipimpin Ketua KPU Maluku. Setelah berlangsung alot, saksi akhirnya menerima Idrus, tetap memimpin rapat ini. Dalam rapat pleno ini, KPU Kabupaten Maluku Barat Daya belum bisa dihadirkan karena kesulitan transportasi menuju Ambon.
Rapat pleno juga diwarnai aksi demo puluhan pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tertentu. Di luar kantor KPU Maluku, mereka mendesak KPU untuk menggelar pilkada ulang disejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Seram bagian Timur.
Mereka menyatakan, sejumlah kecurangan terjadi di kabupaten itu. Diantaranya, jumlah suara sah melebihi jumlah daftar pemilih tetap. Karena itu, mereka minta KPU meggelar pilkada ulang di kabupaten itu.
Rapat pleno ini dijaga ketat ratusan aparat kepolisian. Rapat pleno dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Setelah itu, KPU Maluku akan menetapkan pemenang pilkada.
Pilkada Maluku juga akan berlangsung dua putaran. Karena, berdasarkan hasil perhitungan di tingkat KPU kabupaten dan kota, dari lima calon, tidak ada satu pun calon yang memperoleh 30 persen suara.
(san)