Kasus HIV/AIDS di Muba meningkat 300 persen

Kamis, 27 Juni 2013 - 16:47 WIB
Kasus HIV/AIDS di Muba...
Kasus HIV/AIDS di Muba meningkat 300 persen
A A A
Sindonews.com - Hingga pertengahan tahun 2013, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Musi, Banyuasin (Muba), mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muba, melalui klinik voluntary consulting testing (VCT) disejumlah kecamatan.

Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinkes Kabupaten Muba Candra menuturkan, peningkatan kasus HIV/AIDS di Muba, setelah dilakukan pemeriksaan bukan saja dari komunitas yang rawan terjangkit. Namun juga kalangan masyarakat umum.

“Hasilnya hingga Mei 2013 jumlah orang yang positif HIV berjumlah lima orang. Dan ada dari kalangan ibu rumah tangga yang dimungkinkan ditularkan dari suaminya,” ungkap Candra di Sekayu, Kamis (27/6/2013).

Namun, secara umum jelasnya penularan HIV/AIDS didominasi dari hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan narkoba melalui jarum suntik. Menurut Candra, kasus HIV/AIDS tersebut hingga akhir tahun 2013, jika terus dilakukan pemeriksaan akan mengalami peningkatan.

Pada tahun 2011 lalu, jumlah pengidap HIV/AIDS berjumlah empat orang. Namun peningkatan tajam pada tahun 2012, menjadi 12 pengidap dan satu orang dinyatakan meninggal dunia. Hingga bulan Mei, sudah ada 5 lagi pengidap yang dinyatakan positif.

Adapunm kalangan yang paling rentan terkena HIV/ AIDS, yakni kelompok Pekerja Seks komersial (PSK) seperti kelompok waria, serta prilaku gonta-ganti pasangan atau seks bebas.

“Jadi peningkatan kasus HIV/AIDS di Muba meningkat hingga 300 persen. Yang terkena juga bukan hanya para PSK, namun ada juga ibu rumah tangga, dan anak-anak juga mulai berisiko tertular HIV/AIDS,” ujarnya.

Dinkes sendiri, jelas Candra, sudah mendirikan klinik VCT yang terdapat di RSUD Sekayu dan RSUD Bayung Lencir. Dinkes juga melakukan penjaringan terhadap pengidap HIV/AIDS melalui mobile VCT ke lokasi rawan HIV/AIDS.

Program yang dilakukan dimulai dari bagaimana melakukan seks yang aman dengan penyuluhan, penyebaran stiker, poster, dan media sosialisasi lainnya. Menurutnya, Puskesmas juga harus melakukan penyuluhan dan sosialisasi HIV AIDS ini. Bila ditemukan positif HIV/AIDS, identitasnya harus dirahasiakan, agar penderita tidak terkucilkan dari masyarakat.

Dinkes juga melakukan program penyuluhan HIV AIDS melalui sekolah. Dia mengimbau kepada masyarakat, kelompok berisiko, dan masyarakat yang merasa terdapat faktor penyebab HIV AIDS, untuk sukarela mendatangi klinik VCT di RSUD Sekayu dan RSUD Bayung Lencir. Pemeriksaan dan pelayanan klinik VCT dilakukan gratis.

Sementara itu, Anggota DPRD Muba Rahman Senen juga meminta agar instansi terkait giat memberikan penyuluhan terhadap masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS ini. Dan masyarakat juga tidak mengucilkan para pengidap HIV/AIDS karena mereka juga membutuhkan perhatian.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7298 seconds (0.1#10.140)