Soekarwo bantah pengusiran pengungsi Syiah

Jum'at, 21 Juni 2013 - 17:43 WIB
Soekarwo bantah pengusiran pengungsi Syiah
Soekarwo bantah pengusiran pengungsi Syiah
A A A
Sindonews.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo membantah tudingan adanya pengusiran paksa para pengungsi Syiah dari Gelanggang Olah Raga (GOR) Sampang ke lokasi penampungan di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

Menurutnya, proses relokasi yang terjadi itu karena permintaan warga sendiri melalui Iklil, salah satu tokoh Syiah yang ingin mencari kehidupan lebih manusiawi. Sehingga, solusinya adalah dipindahkan ke Rumah Susun (Rusun) Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

"Para pengungsi Syiah kemudian dipindah ke Rusun Puspa Agro karena pemerintah memenuhi Surat permintaan Iklil bahwa warga perlu pindah pengin kedepannya seperti apa," kata Gubernur yang akrab disapa Pakde di kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (21/6/2013).

Bahwa dalam permintaan itu, diinginkan ada suatu kehidupan keluarga yang normal. Menurut Soekarwo, berada di GOR Sampang sebagai pengungsi tentu kehidupan tidak berjalan normal. Suatu keluarga yang normal adalah ada Rumah, tempat tidur, tempat mengaji.

Tentunya adanya permintaan itu, lanjut Sukarwo, pemerintah tidak tinggal diam. Langkah itupun diambilnya sebagai bentuk solusi sementara, termasuk soal kebutuhan logistik di lokasi pengungsian tersebut.

“Pemprov Jatim melihat dari sisi kemanusiaan agar para pengungsi ini dapat hidup dengan layaknya orang normal. Ada rumah ada keluarga yang utuh dan rasa aman," tandas mantan Sekdaprov Jatim ini.

Lantas berapa lama para pengungsi ini berada di Rusun Jemundo. Soekarwo belum bisa memastikan. Namun pihaknya terus berupasa agar para pengungsi ini bisa hidup mandiri.

"Jangan diasumsikan mereka itu kerasan atau tidak, tapi ini merupakan langkah yang paling mungkin dari kondisi ketidakmungkinan seperti ini," ujarnya.

Seperti diberitakan, sebanyak 162 warga komunitas Syiah di Sampang akhirnya dipindah ke rumah susun (rusun) Pasar Induk Puspa Agro di Jemundo Sidoarjo. Hal ini dipicu oleh aksi pengusiran oleh warga Sampang yang tidak menghendaki ada warga Syiah di daerah mereka.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5067 seconds (0.1#10.140)