Pemprov Jatim kirim tim Dokter & logistik ke pengungsi Syiah
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Timur (Jatim) hari ini mengirimkan tim dokter untuk menangani kesehatan para pengungsi Syiah di Rusun Jemundo, Sidoarjo.
Kedatangan tim kesehatan tersebut juga dibarengi dengan pengiriman logistik dan kebutuhan lain yang diperuntukkan bagi 65 kepala keluarga atau 168 jiwa ini.
"Logistik memang sudah dipersiapkan. Hari ini beberapa tim dokter juga sudah turun ke lokasi. Kami juga belum menginventarisir kondisi secara rinci pengungsi. Memang ada beberapa yang sakit tapi sudah ada penanganan. Pemrov Jatim juga mengirimkan logistik dan kebutuhan lainnya," ujar Devisi Monitoring dan Dokumentasi KontraS Surabaya, M Chamim, Jumat (21/6/2013).
Meskipun begitu, pria yang akrab disapa Gopal ini menyebutkan, para pengungsi Syiah ini sebenarnya keberatan ketika ada keputusan untuk pindah ke Rusun tersebut.
Harapan para pengungsi ini adalah untuk tetap kembali ke kampung halaman yang di Sampang. Makanya ada beberapa pengungsi Syiah yang secara psikologis drop pasca perpindahan itu.
"Mereka ada yang drop. Kemungkinan karena tekanan psikologis. Mereka berharap untuk tetap kembali ke kampung halaman. Ternyata oleh pemerintah malah dipindahkan sejauh ini," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasca rusuh yang terjadi di GOR Kabupaten Sampang, ratusan pengungsi dari warga Syiah dipindahkan ke Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo. Sebanyak 168 warga Syiah dari Kecamatan Nangkernang, Kabupaten Sampang ini menempati 72 kamar di rusun tersebut. Meraka terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak.
"Mereka datang ke sini (Rusun Jemundo) sekira pukul 18.25 WIB (Kamis malam). Dari jumlah tersebut terdapat 60 kepala keluarga," Kata Gopal.
Kedatangan tim kesehatan tersebut juga dibarengi dengan pengiriman logistik dan kebutuhan lain yang diperuntukkan bagi 65 kepala keluarga atau 168 jiwa ini.
"Logistik memang sudah dipersiapkan. Hari ini beberapa tim dokter juga sudah turun ke lokasi. Kami juga belum menginventarisir kondisi secara rinci pengungsi. Memang ada beberapa yang sakit tapi sudah ada penanganan. Pemrov Jatim juga mengirimkan logistik dan kebutuhan lainnya," ujar Devisi Monitoring dan Dokumentasi KontraS Surabaya, M Chamim, Jumat (21/6/2013).
Meskipun begitu, pria yang akrab disapa Gopal ini menyebutkan, para pengungsi Syiah ini sebenarnya keberatan ketika ada keputusan untuk pindah ke Rusun tersebut.
Harapan para pengungsi ini adalah untuk tetap kembali ke kampung halaman yang di Sampang. Makanya ada beberapa pengungsi Syiah yang secara psikologis drop pasca perpindahan itu.
"Mereka ada yang drop. Kemungkinan karena tekanan psikologis. Mereka berharap untuk tetap kembali ke kampung halaman. Ternyata oleh pemerintah malah dipindahkan sejauh ini," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasca rusuh yang terjadi di GOR Kabupaten Sampang, ratusan pengungsi dari warga Syiah dipindahkan ke Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo. Sebanyak 168 warga Syiah dari Kecamatan Nangkernang, Kabupaten Sampang ini menempati 72 kamar di rusun tersebut. Meraka terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak.
"Mereka datang ke sini (Rusun Jemundo) sekira pukul 18.25 WIB (Kamis malam). Dari jumlah tersebut terdapat 60 kepala keluarga," Kata Gopal.
(rsa)