Lagi, Jurnalis Indosiar jadi korban demo BBM
A
A
A
Sindonews.com - Aksi unjukrasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Ternate, Maluku Utara (Malut) kembali ricuh. Kericuhan tersebut terjadi antara mahasiswa dan polisi. Akibatnya satu orang jurnalis Indosiar, Darwis, mengalami luka akibat lemparan batu.
Dalam insiden tersebut, Darwis mengalami luka robek di bagian punggung di bahu kanan, oleh lemparan batu mahasiswa, Rabu (19/6/2013).
Darwis sendiri kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Bisorie untuk mendapatkan perawatan, dan jahitan. Darwis ke RSUD didampingi Ketua Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Malut, Wiwit Iksan.
Diketahui, insiden saling lempar batu antara mahasiswa dan polisi terjadi di depan eks kantor Gubernur Maluku Utara pukul 11.46 WIT. Pemicunya lantaran polisi tidak memenuhi tuntutan mahasiswa yang ingin berdialog dengan Kapolda Maluku Utara Brigadir Jenderal Machmud Arifin dan Kapolres Kota Ternate Ajun Komisaris Besar Selamat Topan.
Massa aksi yang merupakan gabungan dari organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara mengelar aksi dengan kekuatan 300 orang.
Dalam insiden tersebut, Darwis mengalami luka robek di bagian punggung di bahu kanan, oleh lemparan batu mahasiswa, Rabu (19/6/2013).
Darwis sendiri kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Bisorie untuk mendapatkan perawatan, dan jahitan. Darwis ke RSUD didampingi Ketua Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Malut, Wiwit Iksan.
Diketahui, insiden saling lempar batu antara mahasiswa dan polisi terjadi di depan eks kantor Gubernur Maluku Utara pukul 11.46 WIT. Pemicunya lantaran polisi tidak memenuhi tuntutan mahasiswa yang ingin berdialog dengan Kapolda Maluku Utara Brigadir Jenderal Machmud Arifin dan Kapolres Kota Ternate Ajun Komisaris Besar Selamat Topan.
Massa aksi yang merupakan gabungan dari organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara mengelar aksi dengan kekuatan 300 orang.
(rsa)