Masyarakat diminta waspadai makanan berformalin

Sindonews.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) Sulselbar meminta masyarakat mewaspadai makanan dan minuman yang mengandung zat-zat berbahaya.

Pasalnya, mendekati bukan Ramadhan konsumsi warga meningkat. Kndisi ini dimanfaatkan oknum pedagang yang ingin cepat mengeruk keuntungan.
Biasanya, makanan diawetkan dengan zat berbahaya, seperti formalin, pengawet kayu, boraks, rhodamin B, serta bahan pemanis buatan.

Kepala BP POM Sulselbar Muhammad Guntur mengatakan, khusus di bulan puasa intensitas konsumsi makanan maupun minuman meningkat tiga kali lipat.

“Kita tidak menjustice semua makanan itu berbahaya.Makanya masyarakat pun harus bisa mengenali ciri makanan yang dicurigai mengandung makanan berbahaya,” ungkapnya kepada SINDO di ruang kerjanya, Rabu (19/6/2013).

Dari data BP POM, pada tahun 2011 lalu, ditemukan sekitar 40 jenis bahan makanan berbahaya. Dan pada tahun 2012 hingga Mei 2013 sekira 53 jenis.

Adapun produk-produk yang biasa menggunakan bahan pewarna berlebih seperti sirup dan minuman ringan lain. Kemudian sagu mutiara dan cincau yang dijadikan campuran es buah, serta beberapa jenis jajanan lain.