Terdakwa sakit, sidang Nissan Juke maut diundur

Terdakwa sakit, sidang Nissan Juke maut diundur
A
A
A
Sindonews.com - Sidang insiden Nissan Juke maut di Pengadilan Negeri Bale Bandung (PNBB), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang dijadwalkan hari ini, Selasa (4/6/2013) terpaksa diundur. Alasannya, terdakwa Muhammad Dwigusta Cahya (18) sedang sakit dan dirawat di RS Dustira, Cimahi.
Karena dirawat, Dwigusta tidak bisa hadir di persidangan. Sedangkan sidang dengan agenda mendengar keterangan saksi tidak bisa digelar tanpa kehadiran terdakwa.
Sidang dimulai sekira pukul 11.55 WIB. Begitu sidang dimulai JPU Gusparli mengatakan pada majelis hakim meminta sidang ditunda karena terdakwa tidak bisa hadir. Kuasa hukum Dwigusta, Subet Siregar, juga memberikan surat keterangan sakit pada majelis hakim.
"Setelah majelis hakim bermusyawarah, dapat mengabulkan permohonan penundaan sidang. Sidang akan dilanjutkan 11 Juni," kata Ketua Majelis Hakim, Handri Hengki.
Ia pun meminta pada 11 Juni terdakwa dan para saksi dihadirkan untuk mendengarkan keterangan saksi. JPU pun menyanggupinya. Soal dirawatnya Dwigusta, Gusparli membenarkan.
"Kami sudah melihat (terdakwa) kemarin di RS Dustira, dia dirawat di Paviliun Bougenville," jelasnya.
Menurut keterangan kuasa hukum, Dwigusta dirawat di RS Dustira sejak 31 Mei. Dwigusta mengeluhkan sakit di kepala dan dada, bahkan masih merasakan sesak akibat benturan saat kecelakaan. Ia masih dirawat hingga kini.
Karena dirawat, Dwigusta tidak bisa hadir di persidangan. Sedangkan sidang dengan agenda mendengar keterangan saksi tidak bisa digelar tanpa kehadiran terdakwa.
Sidang dimulai sekira pukul 11.55 WIB. Begitu sidang dimulai JPU Gusparli mengatakan pada majelis hakim meminta sidang ditunda karena terdakwa tidak bisa hadir. Kuasa hukum Dwigusta, Subet Siregar, juga memberikan surat keterangan sakit pada majelis hakim.
"Setelah majelis hakim bermusyawarah, dapat mengabulkan permohonan penundaan sidang. Sidang akan dilanjutkan 11 Juni," kata Ketua Majelis Hakim, Handri Hengki.
Ia pun meminta pada 11 Juni terdakwa dan para saksi dihadirkan untuk mendengarkan keterangan saksi. JPU pun menyanggupinya. Soal dirawatnya Dwigusta, Gusparli membenarkan.
"Kami sudah melihat (terdakwa) kemarin di RS Dustira, dia dirawat di Paviliun Bougenville," jelasnya.
Menurut keterangan kuasa hukum, Dwigusta dirawat di RS Dustira sejak 31 Mei. Dwigusta mengeluhkan sakit di kepala dan dada, bahkan masih merasakan sesak akibat benturan saat kecelakaan. Ia masih dirawat hingga kini.
(kri)