Suplai PDAM berhenti, Sidoarjo Utara krisis air

Selasa, 04 Juni 2013 - 02:00 WIB
Suplai PDAM berhenti,...
Suplai PDAM berhenti, Sidoarjo Utara krisis air
A A A
Sindonews.com - Warga yang tinggal di kawasan Sidoarjo utara dalam beberapa hari ini krisis air. Tak lain karena air suplai dari PDAM Delta Tirta Sidoarjo tidak mengalir.

Warga yang tinggal di Kecamatan Taman, Waru dan Sedati terpaksa membeli air isi ulang untuk mencukupi kebutuhan mandi dan minum.

"Sudah dua hari ini air PDAM tidak mengalir. Kita kesulitan air," ujar Rista Permitasari, warga Perum Griya Sedati Indah, Senin (3/6/2013).

Untuk keperluan mandi, Rista terpaksa membeli air isi ulang yang satu galon harganya Rp3.000 dan dalam sehari bisa menghabiskan 15 galon tergantung kebutuhannya. Karena satu komplek perumahan air tidak ada yang mengalir, warga terpaksa antre dalam membeli air isi ulang.

Warga berharap agar suplai air dari PDAM kembali normal lagi. Sebab, jika tidak mengalir mereka terpaksa merogoh kocek lagi untuk membeli air dalam sehari antar Rp30.000 sampai Rp50.000.

"Di perumahan saya tidak ada penjual air pakai jirigen. Jadi kalau air PDAM tak mengalir yang terpaksa membeli air isi ulang," tandas Rista yang mengaku tinggal berdua sama mamanya itu.

Hal serupa juga dialami warga di beberapa perumahan lainnya. Seperti Perumahan Tropodo Asri yang terpaksa pontang-panting mencari air. "Warga di sini juga mengelur karena sudah dua hari air PDAM tak mengalir," tandas Hadi, warga Tropodo Asri.

Perumahan di daerah Waru air PDAMnya mati diantaranya, Tropodo Asri, Taman Wisata Tropodo, Citra Tropodo, Surya Asri, Pondok Tjandra dan Griya Sedati Indah. Selain itu, Tambak Sumur, Tambak Rejo dan wilayah Sepanjang, Kecamatan Taman. Kawasan itu disuplai air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tawangsari, Kecamatan Taman.

Terpisah, Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Delta Tirta Sidoarjo, Iwan Prasetya, menjelaskan suplai air tersendat akibat listrik di IPA Tawangsari mati sejak Minggu (2/6). Begitu listrik mati, generator yang difungsikan hasilnya untuk mendorong air tidak maksimal.

"Debit mengecil dan air yang masuk ke rumah warga ada yang bisa dan tidak, tergantung lokasi di pipa induk. Kami berupaya suplai air kembali normal," jelasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8801 seconds (0.1#10.140)