Jalan belakang di Terminal Pasar Minggu dihidupkan kembali

Jalan belakang di Terminal Pasar Minggu dihidupkan kembali
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menyebutkan, setelah penataan dan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, pihaknya juga akan melakukan penataan arus lalu lintas angkutan umum yang melintasi kawasan itu.
"Jadi angkutan umum dari arah Depok-Lenteng Agung (Selatan), Pancoran-Kalibata (Utara), maupun dari arah Ragunan (Barat) diwajibkan memasuki terminal lebih dulu," jelasnya, kepada wartawan, di lokasi penertiban, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Dia menjelaskan, jajarannya juga berencana akan menghidupkan jalan di belakang Terminal Pasar Minggu, agar arus lalu lintas menjadi lancar. Selain itu, dengan dihidupkannya jalan tersebut, kesempatan PKL berdagang di badan jalan akan berkurang.
"Di belakang terminal ada jalan, jalan itulah yang akan kita hidupkan. Sehinggga PKL akan berkurang, dan masuk ke dalam pasar tempat semestinya mereka berdagang," paparnya.
Udar menjelaskan, alasan wilayah ini dijadikan lokasi penertiban, karena jalan yang menghubungkan Jalan Raya Pasar Minggu dan Jati Padang tersebut kerap digunakan pedagang sayur berjualan dari pagi hingga sore hari.
Banyaknya PKL yang berjualan, secara otomatis akan menyebabkan keramaian manusia hingga tercipta parkir liar dan angkutan umum ngetem di sembarang tempat.
Pantauan langsung di lokasi, penertiban dimulai sejak pukul 08.00 WIB oleh petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan aparat kepolisian.
Para PKL yang rata-rata berjualan sayur di bahu jalan dan trotoar ditertibkan. Begitu pula dengan angkutan umum yang menunggu penumpang di bahu jalan.
Petugas gabungan itu membagi tugas masing-masing. Aparat Satpol PP membongkar lapak pedagang, sementara Dinas Perhubungan DKI Jakarta mendorong angkutan umum yang ngetem di jalan. Sedangkan petugas kepolisan mengatur kendaraan pribadi yang melintas, serta menindak pengendara yang memarkirkan kendaraan sembarangan.
Para PKL yang ditertibkan sempat marah-marah kepada petugas Satpol PP, karena tidak diizinkan pihak PD Pasar Jaya masuk ke lokasi binaan (lokbin). Setelah melakukan negosiasi selama kurang lebih 15 menit, akhirnya para pedagang diizinkan masuk ke lokbin.
Dalam penertiban ini, sedikitnya ada 750 personel gabungan yang diterjunkan dari Dinas Pehubungan DKI Jakarta, Satpol PP dan kepolisian. Sementara lapak pedagang yang ditertibkan, terhitung ada sekira 500 unit.
"Jadi angkutan umum dari arah Depok-Lenteng Agung (Selatan), Pancoran-Kalibata (Utara), maupun dari arah Ragunan (Barat) diwajibkan memasuki terminal lebih dulu," jelasnya, kepada wartawan, di lokasi penertiban, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Dia menjelaskan, jajarannya juga berencana akan menghidupkan jalan di belakang Terminal Pasar Minggu, agar arus lalu lintas menjadi lancar. Selain itu, dengan dihidupkannya jalan tersebut, kesempatan PKL berdagang di badan jalan akan berkurang.
"Di belakang terminal ada jalan, jalan itulah yang akan kita hidupkan. Sehinggga PKL akan berkurang, dan masuk ke dalam pasar tempat semestinya mereka berdagang," paparnya.
Udar menjelaskan, alasan wilayah ini dijadikan lokasi penertiban, karena jalan yang menghubungkan Jalan Raya Pasar Minggu dan Jati Padang tersebut kerap digunakan pedagang sayur berjualan dari pagi hingga sore hari.
Banyaknya PKL yang berjualan, secara otomatis akan menyebabkan keramaian manusia hingga tercipta parkir liar dan angkutan umum ngetem di sembarang tempat.
Pantauan langsung di lokasi, penertiban dimulai sejak pukul 08.00 WIB oleh petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan aparat kepolisian.
Para PKL yang rata-rata berjualan sayur di bahu jalan dan trotoar ditertibkan. Begitu pula dengan angkutan umum yang menunggu penumpang di bahu jalan.
Petugas gabungan itu membagi tugas masing-masing. Aparat Satpol PP membongkar lapak pedagang, sementara Dinas Perhubungan DKI Jakarta mendorong angkutan umum yang ngetem di jalan. Sedangkan petugas kepolisan mengatur kendaraan pribadi yang melintas, serta menindak pengendara yang memarkirkan kendaraan sembarangan.
Para PKL yang ditertibkan sempat marah-marah kepada petugas Satpol PP, karena tidak diizinkan pihak PD Pasar Jaya masuk ke lokasi binaan (lokbin). Setelah melakukan negosiasi selama kurang lebih 15 menit, akhirnya para pedagang diizinkan masuk ke lokbin.
Dalam penertiban ini, sedikitnya ada 750 personel gabungan yang diterjunkan dari Dinas Pehubungan DKI Jakarta, Satpol PP dan kepolisian. Sementara lapak pedagang yang ditertibkan, terhitung ada sekira 500 unit.
(san)