Disumpah pocong, nyali Cawabup Jombang ciut

Jum'at, 31 Mei 2013 - 21:09 WIB
Disumpah pocong, nyali Cawabup Jombang ciut
Disumpah pocong, nyali Cawabup Jombang ciut
A A A
Sindonews.com - Karena gerah dengan budaya money politic, ratusan warga nekat menggelar acara sumpah pocong untuk para Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Jombang. Sayangnya tak satupun Cabup/Cawabup yang berani melaksanakan sumpah pocong.

Buktinya, hanya ada satu cabup yang hadir dalam acara tersebut. Itupun dia menolak untuk melaksanakan sumpah pocong.

Acara sumpah pocong untuk para Cabup/Cawabup Jombang di gelar di Masjid Ulul Albab, Pondok Pesantren Tebu Ireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (31/5/2013) malam.

Sebelum acara dimulai, warga menyiapkan tiga lembar kain kafan untuk tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati yang sudah mereka undang.

Sumpah pocong terhadap tiga pasangan cabup/cawabup ini agar mereka tidak melakukan money politic pada Pilkada Jombang 5 Juni 2013 mendatang.

Namun setelah ditunggu lama, ternyata hanya ada satu cabup yang bersedia datang, yakni Munir Alfanani yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa.

Sementara dua pasangan calon lainnya, yakni Widjono-Sumrambah (Wira) yang diusung PDIP dan Nyono Suharli-Mundjidah (Noah) yang diusung Partai Golkar dan PPP hingga acara berlangsung tak kunjung datang.

Menurut panitia, sebelumnya mereka siap hadir dalam acara tersebut. Sayangnya hingga acara digelar, hanya satu Cabup yang berani melaksanakan sumpah pocong.

Panitia tidak dapat memastikan apakah para calon tersebut tidak datang karena takut menjalani sumpah pocong atau karena sebab lain. Pasalnya begitu ponsel mereka dihubungi sudah tidak ada lagi yang aktif.

Ironisnya lagi, dalam acara tersebut, Munir Alfanani, satu-satunya calon bupati yang hadir ternyata juga menolak disumpah pocong.

Dihadapan warga, munir hanya bersedia disumpah untuk tidak melakukan money politic dengan cara berdiri diatas kain kafan yang sedianya dipersiapkan untuk mengkafani dirinya. Oleh panitia, tubuh munir kemudian juga diselimuti dengan kain kafan tersebut.

Munir mengaku hanya bersedia disumpah diatas kain kafan dan tidak di pocong. "Sekarang sudah tidak relevan lagi pakai sumpah pocong segala," kelitnya.

Warga mengaku ingin menggelar acara sumpah pocong karena untuk membangun iā€™tikad baik dari para calon bupati dan calon wakil bupati agar tidak melakukan money politic pada pemilihan tanggal 5 Juni nanti.

Bila money politic dihindari, maka praktek korupsi diharapkan juga bisa diminimalisir. Sayangnya, niat baik warga kurang direspon para calon sehingga cuma ada satu saja yang datang itupun hanya melakukan sumpah diatas kain kafan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3159 seconds (0.1#10.140)