Puluhan tahun, sebuah kampung di Lubuklinggau tak berlistrik
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 54 kepala keluarga (KK) di kampung RT 04, Kelurahan Moneng Sepati, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau, sudah puluhan tahun belum pernah menikmati aliran listrik.
Menurut Ketua RT, Sunarto, hanya sebagian warganya yang menikmati aliran listrik. Itupun menggunakan genset yang dibayar setiap bulannya dengan harga per-lampu Rp20 ribu.
"Genset juga tidak lama, hanya beberapa jam saja. Penggunaan listrik genset berlangsung dari pukul 18.00 - 23.00 WIB," jelas Sunarto, Jumat (31/5/2013).
Yang lebih parah lagi, genset yang menjadi andalan beberapa keluarga sudah beberapa hari ini tidak bisa dihidupkan, karena banyak warga yang menunggak. "Jadi sudah dua hari tidak hidup listrik," jelas dia.
Camat Lubuklinggau Selatan II, Bobianto, mengakui bila di salah satu RT tersebut hingga sekarang belum dialiri listrik. Dan warga masih menggunakan genset sebagai fasilitas penerangan.
"Pertengahan tahun ini akan dialiri listrik sebab sudah dibahas dalam Musrenbang," katanya.
Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Lubuklinggau, Nobel Nawawi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pertambangan dan Energi, Misno, mengatakan pihaknya tahun ini sudah menganggarkan dana Rp800 juta untuk pembangunan gardu jaringan listrik didaerah tersebut sejauh 2 kilometer (KM).
"Saat ini proses jaringan listrik masih dalam proses tender dan rencananya bulan Juni akan mulai dilakukan pengerjaan," pungkasnya.
Menurut Ketua RT, Sunarto, hanya sebagian warganya yang menikmati aliran listrik. Itupun menggunakan genset yang dibayar setiap bulannya dengan harga per-lampu Rp20 ribu.
"Genset juga tidak lama, hanya beberapa jam saja. Penggunaan listrik genset berlangsung dari pukul 18.00 - 23.00 WIB," jelas Sunarto, Jumat (31/5/2013).
Yang lebih parah lagi, genset yang menjadi andalan beberapa keluarga sudah beberapa hari ini tidak bisa dihidupkan, karena banyak warga yang menunggak. "Jadi sudah dua hari tidak hidup listrik," jelas dia.
Camat Lubuklinggau Selatan II, Bobianto, mengakui bila di salah satu RT tersebut hingga sekarang belum dialiri listrik. Dan warga masih menggunakan genset sebagai fasilitas penerangan.
"Pertengahan tahun ini akan dialiri listrik sebab sudah dibahas dalam Musrenbang," katanya.
Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Lubuklinggau, Nobel Nawawi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pertambangan dan Energi, Misno, mengatakan pihaknya tahun ini sudah menganggarkan dana Rp800 juta untuk pembangunan gardu jaringan listrik didaerah tersebut sejauh 2 kilometer (KM).
"Saat ini proses jaringan listrik masih dalam proses tender dan rencananya bulan Juni akan mulai dilakukan pengerjaan," pungkasnya.
(rsa)