Jembatan Merah - Putih mulai beroperasi September
A
A
A
Sindonews.com - Jembatan Merah Putih, sepanjang 1.060 m yang membentang di Teluk Dalam Pulau Ambon, diharapkan mulai beroperasi pada September 2013.
Kepala BBPJN V menyatakan bahwa sampai saat ini JMP masih dalam proses pekerjaan, Proggres pembangunan paket bentang tengah sudah 78 persen sedangkan bentang pendekat 17 persen.
“Diharapkan Bulan Oktober atau September 2014 sudah bisa selesai dan dipergunakan” terangnya, Rabu (28/5/2013).
Menurutnya, jembatan ini menghubungkan Kecamatan pada sisi utara dan Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan. Jembatan yang dibiayai APBN sebesar Rp769 miliar dan sebanyak 25 milyar dana APBD ini digunakan untuk pembebasan lahan.
"Jembatan ini sangat strategis karena bisa mempercepat jarak tempuh ke pintu keluar Bandara Pattimura, serta kawasan Jazirah Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Sehingga nantinya diharapkan bisa mengurangi operasi kendaraan," jelasnya.
Komisi V DPR RI sempat meninjau proyek pembangunan jembatan ini, ketika melakukan Kunjungan Kerja RUU Pencarian dan Pertolongan dan melaksanakan fungsi pengawasan infrastruktur di Provinsi Maluku.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Komisi V yang dimpimpin oleh Laurens Bahang Dama didampingi oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Pattisiana Jefrey Recky.
Menanggapi hal tersebut, ketua rombongan Laurens Bahan Dama mengatakan Komisi V mendukungan penyeselaian Jembatan Merah Putih.
“Dengan difungsikannya Jembatan Merah Putih diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Kepala BBPJN V menyatakan bahwa sampai saat ini JMP masih dalam proses pekerjaan, Proggres pembangunan paket bentang tengah sudah 78 persen sedangkan bentang pendekat 17 persen.
“Diharapkan Bulan Oktober atau September 2014 sudah bisa selesai dan dipergunakan” terangnya, Rabu (28/5/2013).
Menurutnya, jembatan ini menghubungkan Kecamatan pada sisi utara dan Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan. Jembatan yang dibiayai APBN sebesar Rp769 miliar dan sebanyak 25 milyar dana APBD ini digunakan untuk pembebasan lahan.
"Jembatan ini sangat strategis karena bisa mempercepat jarak tempuh ke pintu keluar Bandara Pattimura, serta kawasan Jazirah Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Sehingga nantinya diharapkan bisa mengurangi operasi kendaraan," jelasnya.
Komisi V DPR RI sempat meninjau proyek pembangunan jembatan ini, ketika melakukan Kunjungan Kerja RUU Pencarian dan Pertolongan dan melaksanakan fungsi pengawasan infrastruktur di Provinsi Maluku.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Komisi V yang dimpimpin oleh Laurens Bahang Dama didampingi oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Pattisiana Jefrey Recky.
Menanggapi hal tersebut, ketua rombongan Laurens Bahan Dama mengatakan Komisi V mendukungan penyeselaian Jembatan Merah Putih.
“Dengan difungsikannya Jembatan Merah Putih diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
(rsa)