Kasus gizi buruk di Papua dibantah Bupati Tambrauw

Kamis, 11 April 2013 - 18:19 WIB
Kasus gizi buruk di...
Kasus gizi buruk di Papua dibantah Bupati Tambrauw
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Daerah Tambrauw, tengah serius melakukan pengobatan di tiga kampung, yakni Kampung Baddei, Kosovo, dan Jok Jogker.

Ketiga lokasi ini terletak di Distrik Kwor, yang diduga terserang kasus gizi buruk, belum lama ini. Selain itu, peyaluran bantuan logistik juga dipasok ke Kampung Blikar, derah terdekat ke tiga lokasi tersebut.

Bantuan logistik dan tenaga medis, semuanya diangkut dengan menggunakan helikopter. Tim medis yang dikirim merupakan gabungan antara tim medis Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat. Mereka langsung menggelar pengobatan massal saat berada di Kampung Blikar.

Menurut Bupati Tambrauw, Gabriel Asem, saat berada di kampung tersebut, tim medis tidak menemukan adanya gejala gizi buruk. Namun, sejumlah warga mengidap penyakit malaria dan diare.

Fakta lainnya adalah, warga di tiga kampung tersebut masih terisolir dan sulit mendapat layanan kesehatan. Jika sakit, mereka terpaksa berjaan kaki berhari-hari ke ibu kota kabupaten.

Maka itu, Gabriel-pun membantah pemberitaan yang menyebutkqan 95 warganya meninggal akibat gizi buruk. Gabriel mengatakan, warga di tiga kampung tersebut hanya menderita Ispa dan penyakit kulit.

“Dari hasil kunjungan ke sana, tidak benar jika disebutkan jumlah warga yang meninggal hingga 95 orang. Saat ini, tim kesehatan tengah memberi pelayanan, terutama bagi warga yang sakit,” jelasnya, Kamis (11/4/2013).

Bupati juga mengakui kondisi tiga kampung tersebut terletak di sekitar pegunungan Tambrauw sehingga menyulitkan akses transportasi darat. Apalagi jika cuaca kurang bersahabat.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 95 warga meninggal akibat kekurangan gizi, seperti yang dissampaikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Belantara.

Namun, keterangan tersebut dibantah tegas Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorongan, yang menyebut hanya sembilan ibu hamil dan lima anak yang meninggal. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari bulan Oktober 2012 hingga Maret 2013.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0904 seconds (0.1#10.140)