Kolam limbah sawit bocor, Sungai Laru tercemar

Kamis, 11 April 2013 - 17:04 WIB
Kolam limbah sawit bocor,...
Kolam limbah sawit bocor, Sungai Laru tercemar
A A A
Sindonews.com - Masyarakat Desa Jajaran Lama, Kecamatan Kikim Barat dan sekitarnya mulai was-was saat memanfaatkan air Sungai Laru. Karena belakangan air sungai mulai tercemar karena menimbulkan bau yang tak sedap. warga menduga, air sungai tercemar dari bocornya kolam limbah sawit.

Menurut Nawi (40) warga desa Jajaran Lama, kondisi air sungai sudah mulai keruh dan berbau. Warga menduga, adanya kebocoran bak penampungan limbah sawit milik perusahaan.

“Kami minta hal ini segera diperhatikan,” katanya, Kamis (11/4/2013).

Hal yang sama juga diakui tokoh masyarakat setempat, Caluk (45). Pihaknya berharap agar Pemkab Lahat segera mengambil tindakan atas kondisi ini.

“Kami siap mengadukan hal ini ke Pemkab Lahat sekalipun, jika tak ada upaya penanggulangan secepatnya, bahkan sejauh ini kami juga sudah menggandeng LSM untuk juru bicara kami, karena Sungai Sialang dan Sungai Laru ini sehariannya dipergunakan masyarakat untuk mandi dan minum,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi di lapangan sendiri menunjukkan, limbah dari penampungan bak I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII dan IX mengalir ke Sungai sialang dan Sungai laru.

Jika mengalami kebocoran sedikit saja, jelas hal ini akan mengalir ke sungai, dan warga yg mempergunakannya untuk mandi dan minum setiap hari menjadi terancam.

"Limbah tersebut menimbulkan bau tidak sedap dan menyebabkan penyakit gatal-gatal pada masyarakat yang mandi di sungai," jelasnya.

Untuk itu, dirinya memohon pada pihak pabrik untuk sementara kegiatan penggilingan CPO, sebelum kolam penampungan limbah pabrik diperbaiki, sesual dengan aturan dampak dari limbah tersebut.

Sementara itu, pihak perusahaan sendiri sampai sejauh ini belum ada satupun yang berkenan memberikan jawaban dan konfirmasi akan kasus yang ada dilapangannya.

Saat ‘disambangi’ kekantornya sekalipun, melalui salah satu perwakilan perusahaan, Sumardin mengaku untuk urusan limbah ada divisi tersendiri yang mengurusnya, dan kebetulan penangung jawab yang ada tengah cuti kerja.

Terpisah, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lahat, menurut Kabid Pengawasan Dampak Lingkungan (Wasdal), Endang tidak membantah jika perusahaan tersebut sempat mengalami kebocoran penampungan limbah, namun sudah diatasi.

“Terbaru dua bulan lalu kita cek kelapangan, hasilnya baik. Tapi jika ada laporan lagi, kami siap untuk kembali turun, dan memeriksa langsung. Jika benar ada dugaannya, kami akan tegur perusahaan, untuk kemudian segera memperbaikinya,” pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5283 seconds (0.1#10.140)