Banjir meluas, BPBD kesulitan distribusi logistik
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang merendam ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Lariang, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat makin meluas. Banjir yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Lariang meluas hingga Kecamatan Tikke Raya.
Tingginya banjir juga membuat sejumlah desa terisolir. Untuk mendistribusikan logistik ke sejumlah desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Utara terpaksa menggunakan perahu karet.
Kepala BPBD Mamuju Utara, Ardilla mengungkapkan jebolnya tanggul Sungai Lariang kini juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Tikke Raya.
"Kami kesulitan menembus banjir untuk mendistribusikan logistik, kami terpaksa mengerahkan sejumlah perahu karet," katanya di Kecamatan Lariang, Rabu (10/4/2013).
Untuk meminimalisir agar banjir tidak meluas, pemerintah setempat mengerahkan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol. Namun karena derasnya luapan air sungai membuat aktivitas penambalan tanggul tidak maksimal.
Sementara itu sejumlah korban yang terisolir mengaku mulai mengalami kesulitan memperoleh air bersih. Beberapa warga juga mulai mengalami gatal-gatal. Mereka berharap, selain bantuan makanan, pemerintah juga mengirim air bersih.
Tingginya banjir juga membuat sejumlah desa terisolir. Untuk mendistribusikan logistik ke sejumlah desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Utara terpaksa menggunakan perahu karet.
Kepala BPBD Mamuju Utara, Ardilla mengungkapkan jebolnya tanggul Sungai Lariang kini juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Tikke Raya.
"Kami kesulitan menembus banjir untuk mendistribusikan logistik, kami terpaksa mengerahkan sejumlah perahu karet," katanya di Kecamatan Lariang, Rabu (10/4/2013).
Untuk meminimalisir agar banjir tidak meluas, pemerintah setempat mengerahkan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol. Namun karena derasnya luapan air sungai membuat aktivitas penambalan tanggul tidak maksimal.
Sementara itu sejumlah korban yang terisolir mengaku mulai mengalami kesulitan memperoleh air bersih. Beberapa warga juga mulai mengalami gatal-gatal. Mereka berharap, selain bantuan makanan, pemerintah juga mengirim air bersih.
(ysw)