Longsor di Latuppa, 200 KK terisolir
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan Kepala Keluarga (KK) terisolir akibat longsor di KM 8 Kelurahan Latuppa, Kota Palopo. Longsor ini terjadi karena permukaan tanah di tebing gunung runtuh akibat tergerus air.
Akibatnya, warga banyak yang tidak bisa melintas. Hingga saat ini alat berat yang dibutuhkan warga untuk membongkar longsor tak juga datang. Kendaraan yang ingin melintas terpaksa diangkat ramai-ramai. Itupun hanya berlaku untuk kendaraan jenis roda dua. Setiap kendaraan yang, melintas akan digotong secara beramai-ramai dengan membayar Rp10ribu.
Menurut Lurah Latuppa, Muhlis Sunusi, longsor tersebut terjadi sekira pukul 19.00 Wita tadi malam. Longsor ini terjadi akibat hujan lebat yang mengakibatkan permukaan tanah di tebing gunung Latuppa runtuh dan menutup badan jalan.
"Beruntung di daerah longsor tersebut tidak terdapat pemukiman warga," jelas Muhlis Sunusi, Selasa (9/4/2013).
Kendati demikian, longsor ini membuat arus lalu lintas warga di Latuppa maupun warga di Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, lumpuh. Untuk membongkar timbunan longsor, warga berharap bantuan dari Pemerintah Kota Palopo untuk menurunkan escavator.
Permintaan alat berat ini sudah disampaikan oleh pihak kelurahan, namun hingga saat ini armada alat berat tersebut belum juga datang.
"Longsor ini mengisolir sekira 200 kepala keluarga yang terdapat di KM 9, dan Desa Siguntu," jelasnya.
Selain itu, jalur yang tertutup longsor ini juga merupakan jalur ekonomi warga Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu. Suplai bahan kebutuhan ke daerah tersebut hanya dapat dilewati jalur Latuppa.
Akibatnya, warga banyak yang tidak bisa melintas. Hingga saat ini alat berat yang dibutuhkan warga untuk membongkar longsor tak juga datang. Kendaraan yang ingin melintas terpaksa diangkat ramai-ramai. Itupun hanya berlaku untuk kendaraan jenis roda dua. Setiap kendaraan yang, melintas akan digotong secara beramai-ramai dengan membayar Rp10ribu.
Menurut Lurah Latuppa, Muhlis Sunusi, longsor tersebut terjadi sekira pukul 19.00 Wita tadi malam. Longsor ini terjadi akibat hujan lebat yang mengakibatkan permukaan tanah di tebing gunung Latuppa runtuh dan menutup badan jalan.
"Beruntung di daerah longsor tersebut tidak terdapat pemukiman warga," jelas Muhlis Sunusi, Selasa (9/4/2013).
Kendati demikian, longsor ini membuat arus lalu lintas warga di Latuppa maupun warga di Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, lumpuh. Untuk membongkar timbunan longsor, warga berharap bantuan dari Pemerintah Kota Palopo untuk menurunkan escavator.
Permintaan alat berat ini sudah disampaikan oleh pihak kelurahan, namun hingga saat ini armada alat berat tersebut belum juga datang.
"Longsor ini mengisolir sekira 200 kepala keluarga yang terdapat di KM 9, dan Desa Siguntu," jelasnya.
Selain itu, jalur yang tertutup longsor ini juga merupakan jalur ekonomi warga Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu. Suplai bahan kebutuhan ke daerah tersebut hanya dapat dilewati jalur Latuppa.
(rsa)