2014, Artis masih laku di kancah politik?

Senin, 08 April 2013 - 13:34 WIB
2014, Artis masih laku...
2014, Artis masih laku di kancah politik?
A A A
Sindonews.com - Pemilu 2014 mendatang, diprediksi tak hanya akan menjadi pertarungan bagi partai politik (Parpol) namun, juga pertaruhan bagi para artis yang ikut meramaikan bursa calon legislatif (DPR/DPRD).

Dosen Komunikasi Politik Universitas Padjdjaran (Unpad) Deddy Mulyana mengatakan, saat ini masyarakat atau pemilih sudah makin kritis. Di sisi lain parpol juga sudah menyadari bagaimana efektivitas menggaet artis.

“Ya 2014 nanti semacam test case bagi politisi berlatar artis maupun parpol yang menggaet artis, kalau bagus ya nanti akan mudah ke sananya (bagi politisi artis sendiri),” kata Deddy, Senin (8/4/2014).

Ia menyebut contoh artis yang terbelit kasus korupsi, ada yang terkesan gagap saat duduk di DPR, sebagian lagi tidak menonjol peran politiknya. Maka artis akan makin sulit mendapat tempat di hati masyarakat jika hasil Pileg nanti justru ada kalangan artis yang kembali terbelit korupsi atau tak berprestasi.

“Sekarang pun sebagian parpol sudah menyadari itu. Ada parpol yang tidak menomorsatukan artis,” katanya.

Maka bagi kalangan artis yang nyemplung ke dunia politik, Deddy menyarankan supaya mereka mau belajar dari sekarang, minimal menambah wawasan politiknya.

“Artis terjun ke dunia politik memang enggak ada masalah, tapi harus artis yang memumpuni, pengetahuannya, punya komitmen, dan ini yang tak mudah,” beber Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad ini.

Terlebih selama ini kalangan artis terkesan jauh dengan dunia ilmu pengetahuan, malah dekat dengan dunia gemerlap (dugem). Banyak kasus narkoba yang membelit kalangan artis.

Tetapi Deddy juga mencatat beberapa politikus berlatar artis yang memiliki peran politik cukup mencolok di antaranya Deddy Gumelar alias Miing, Rieke Diah Pitaloka, dan Tantowi Yahya.

“Itupun hanya satu dua, yang lainnya tak muncul. Sebagian besar artis yang ada di Senayan gagap,” ucapnya.

Meski begitu, keterlibatan artis di dunia politik tidak dilarang dalam sistem demokrasi. Demokrasi adalah milik semua orang, termasuk milik kalangan artis. Namun, dalam melakukan rekruitmen bagi para caleg, parpol disarankan untuk melakukan selektivitas yang ketat.

“Jika parpol hanya menggaet artis demi suaranya saja ya silahkan. Tapi partai seperti itu ke sananya susah, akan ditinggalkan,” tukasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6659 seconds (0.1#10.140)