Ini enam senjata yang dibawa ke LP Cebongan
A
A
A
Sindonews.com - Sebelas orang pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, ternyata membawa enam pucuk senjata.
Ketua Tim Investigasi TNI AD, Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono menyatakan, enam pucuk senjata tersebut berasal dari pelatihan di kamp Group 2 Kopassus.
"Enam jenis senjata yang digunakan adalah, tiga pucuk jenis AK 47, 2 senjata jenis AK, dan satu senjata shower replika," jelas Brigjen Unggul K Yudhoyono, dalam konferensi persnya di Kartika Medika Center, Jalan Abdurahman Saleh I No 48, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2013), sore.
Menurut Brigjen Unggul, latar belakang aksi pembunuhan empat narapidana tersebut adalah balas dendam terkait kematian rekannya Sertu Santoso, di Hugos Cafe, 23 Maret 2013, lalu.
"Ini karena jiwa Korsa yang kuat yang dimiliki eksekutor anggota Kopassus tersebut," jelasnya.
Meski jiwa Korsa merupakan ruh seorang TNI, namun pihaknya menyalahkan oknum Kopassus yang menyalahartikan jiwa Korsa tersebut. "Jiwa Korsa yang tidak tepat," tegasnya.
Namun, lanjut Brigjen Unggul, pelaku oknum Kopassus tersebut sudah mengakui perbuatannya dan siap mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya.
Ketua Tim Investigasi TNI AD, Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono menyatakan, enam pucuk senjata tersebut berasal dari pelatihan di kamp Group 2 Kopassus.
"Enam jenis senjata yang digunakan adalah, tiga pucuk jenis AK 47, 2 senjata jenis AK, dan satu senjata shower replika," jelas Brigjen Unggul K Yudhoyono, dalam konferensi persnya di Kartika Medika Center, Jalan Abdurahman Saleh I No 48, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2013), sore.
Menurut Brigjen Unggul, latar belakang aksi pembunuhan empat narapidana tersebut adalah balas dendam terkait kematian rekannya Sertu Santoso, di Hugos Cafe, 23 Maret 2013, lalu.
"Ini karena jiwa Korsa yang kuat yang dimiliki eksekutor anggota Kopassus tersebut," jelasnya.
Meski jiwa Korsa merupakan ruh seorang TNI, namun pihaknya menyalahkan oknum Kopassus yang menyalahartikan jiwa Korsa tersebut. "Jiwa Korsa yang tidak tepat," tegasnya.
Namun, lanjut Brigjen Unggul, pelaku oknum Kopassus tersebut sudah mengakui perbuatannya dan siap mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya.
(rsa)