Kawal kasus Cebongan, warga NTT akan temui Sri Sultan
A
A
A
Sindonews.com - Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bermukim di Yogyakarta berniat akan bertemu Sri Sultan HB X dalam waktu dekat.
Berdasarkan keterangan perwakilan warga NTT di Yogya, salah satu agenda yang akan dibahas dengan Sultan adalah pembahasan mengenai penanganan kasus LP Cebongan, para korban yang tewas dalam aksi penembakan tersebut adalah warga NTT.
Meski belum ditentukan jadwalnya, namun persiapan kearah sana sudah dibicarakan diantara warga NTT termasuk mahasiswa asal seribu pulau itu.
"Untuk memantapkan persiapan ini, secara internal sudah dilakukan beberapa kali pertemuan guna membahas langkah-langkah yang bakal disampaikan saat bertemu Sultan," jelas perwakilan Warga NTT di Yogya, Frater Yansen Sanit, Kamis (4/4/2013).
Menurutnya, selain Frater, belajar dari kasus tersebut, warga NTT merasa terpanggil untuk ikut mengambil bagian dalam menciptakan situasi yang harmonis dengan masyarakat setempat.
"Kita tidak ingin kasus Cebongan terulang. Dan berharap itu yang terakhir," ucap dia.
Biarawan asal P Timor ini mengatakan akan mengirim surat kepada Gubernur Frans Lebu Raya dan anggota DPRD NTT agar bisa hadir dalam pertemuan yang digagas sesepuh NTT di Yogya ini.
"Kita ingin menjaga kerukunan yang harmonis dengan masyarakat di sini, dan berharap peristiwa Cebongan merupakan yang terakhir," tandasnya.
Sebelumnya, Wamenkum dan HAM, Deny Indrayana mengatakan optimis kasus penyerangan LP Cebongan segera terungkap.
"Kita tidak boleh pesimis, dan tidak boleh takut. Sekarang tim investigasi sedang bekerja. Kasihlah ruang untuk mereka mengambil langkah-langkah lebih dalam," ujarnya.
Berdasarkan keterangan perwakilan warga NTT di Yogya, salah satu agenda yang akan dibahas dengan Sultan adalah pembahasan mengenai penanganan kasus LP Cebongan, para korban yang tewas dalam aksi penembakan tersebut adalah warga NTT.
Meski belum ditentukan jadwalnya, namun persiapan kearah sana sudah dibicarakan diantara warga NTT termasuk mahasiswa asal seribu pulau itu.
"Untuk memantapkan persiapan ini, secara internal sudah dilakukan beberapa kali pertemuan guna membahas langkah-langkah yang bakal disampaikan saat bertemu Sultan," jelas perwakilan Warga NTT di Yogya, Frater Yansen Sanit, Kamis (4/4/2013).
Menurutnya, selain Frater, belajar dari kasus tersebut, warga NTT merasa terpanggil untuk ikut mengambil bagian dalam menciptakan situasi yang harmonis dengan masyarakat setempat.
"Kita tidak ingin kasus Cebongan terulang. Dan berharap itu yang terakhir," ucap dia.
Biarawan asal P Timor ini mengatakan akan mengirim surat kepada Gubernur Frans Lebu Raya dan anggota DPRD NTT agar bisa hadir dalam pertemuan yang digagas sesepuh NTT di Yogya ini.
"Kita ingin menjaga kerukunan yang harmonis dengan masyarakat di sini, dan berharap peristiwa Cebongan merupakan yang terakhir," tandasnya.
Sebelumnya, Wamenkum dan HAM, Deny Indrayana mengatakan optimis kasus penyerangan LP Cebongan segera terungkap.
"Kita tidak boleh pesimis, dan tidak boleh takut. Sekarang tim investigasi sedang bekerja. Kasihlah ruang untuk mereka mengambil langkah-langkah lebih dalam," ujarnya.
(rsa)