Amatir, konsep teroris Solo rapi
A
A
A
Sindonews.com - Meski terbilang amatiran namun aksi kelompok pelaku penembakan di Pos Polisi di Solo, Jawa Tengah pada Agustus 2012 silam terbilang cukup terencana dengan matang.
Dalam rekonstruksi, tersangka Farhan dan Bayu Setiono hanya menargetkan polisi. Warga dan tukang parkir yang menghadang, tidak diserang kelompok ini. Dalam peristiwa tersebut, satu orang polisi tewas diterjang peluru tersangka.
Rekonstruksi penembakan pos polisi yang digelar di Pusat Perbelanjaan Singosaren, Serengan, Solo berlangsung ketat, Rabu (3/4/2013). Dalam rekonstruksi ini terungkap, Bayu dan Farhan berboncengan datang dari arah timur menyisir Jalan dr Rajiman menuju pos polisi yang berada di sudut pusat perbelanjaan tersebut.
Setiba di sudut perempatan tersebut, Farhan langsung turun sementara Bayu masih menunggu di atas motor. Farhan langsung memberondong sejumlah tembakan ke pos polisi, yang tengah dijaga Bripka Dwi Data Subekti yang akhirnya tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
Para pelaku ini sengaja menjadikan polisi sebagai target sasaran tembak dan bukan masyarakat sipil. Hal ini terbukti saat adanya sejumlah warga dan tukang parkir di sekitar lokasi kejadian berusaha menghadang kedua pelaku. Farhan hanya memberikan tembakan peringatan ke udara agar warga memberikan jalan untuk melarikan diri.
Selama masa rekonstruksi, polisi memasang garis polisi di lokasi tersebut. Sejumlah toko yang berada di sekitar lokasi pun terpaksa tutup selama hampir dua jam hingga proses rekontruksi selesai.
Dalam rekonstruksi, tersangka Farhan dan Bayu Setiono hanya menargetkan polisi. Warga dan tukang parkir yang menghadang, tidak diserang kelompok ini. Dalam peristiwa tersebut, satu orang polisi tewas diterjang peluru tersangka.
Rekonstruksi penembakan pos polisi yang digelar di Pusat Perbelanjaan Singosaren, Serengan, Solo berlangsung ketat, Rabu (3/4/2013). Dalam rekonstruksi ini terungkap, Bayu dan Farhan berboncengan datang dari arah timur menyisir Jalan dr Rajiman menuju pos polisi yang berada di sudut pusat perbelanjaan tersebut.
Setiba di sudut perempatan tersebut, Farhan langsung turun sementara Bayu masih menunggu di atas motor. Farhan langsung memberondong sejumlah tembakan ke pos polisi, yang tengah dijaga Bripka Dwi Data Subekti yang akhirnya tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
Para pelaku ini sengaja menjadikan polisi sebagai target sasaran tembak dan bukan masyarakat sipil. Hal ini terbukti saat adanya sejumlah warga dan tukang parkir di sekitar lokasi kejadian berusaha menghadang kedua pelaku. Farhan hanya memberikan tembakan peringatan ke udara agar warga memberikan jalan untuk melarikan diri.
Selama masa rekonstruksi, polisi memasang garis polisi di lokasi tersebut. Sejumlah toko yang berada di sekitar lokasi pun terpaksa tutup selama hampir dua jam hingga proses rekontruksi selesai.
(ysw)