Pencairan BOS triwulan kedua di Bantul ditunda

Rabu, 03 April 2013 - 18:07 WIB
Pencairan BOS triwulan kedua di Bantul ditunda
Pencairan BOS triwulan kedua di Bantul ditunda
A A A
Sindonews.com - Pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk triwulan kedua bagi 203 sekolah SD, SMP dan SLB di empat kabupaten/kota di DIY terpaksa harus ditunda pencairannya.

Hal ini dikarenakan sekira 203 sekolah di Bantul, Sleman, Kulonprogo serta Kota Yogyakarta dinyatakan belum menyerahkan laporan pemanfaatan dana BOS 2012.

"Sebenarnya kami sampai empat kali menagih laporan penggunaan dana BOS 2012 ke sekolah- sekolah tersebut, namun hingga saat ini laporan tersebut belum juga sampai ke kami. Akhirnya cara yang paling efektif ya menunda pencairan dana BOS," ungkap Ketua Tim Manajemen BOS DIY Singgih Rahardjo di kantor Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) DIY, Rabu (3/4/2013).

Meski ditunda, dana BOS triwulan kedua sudah masuk ke rekening sekolah. Namun sekolah belum bisa mencairkan dana tersebut di bank sebelum ada surat rekomendasi penyelesaian laporan pemanfaatandana BOS 2012. Kebijakan itu diambil dengan maksud agar sekolah bisa tertib administrasi. Bahkan sekolah dimudahkan dalam mengisi laporan pemanfaatan dana BOS yang sudah disediakan dalam buku panduan BOS.

"Dalam buku panduan BOS, ada format laporan pengisian pemanfaatan dana BOS, jadi sekolah sebenarnya tidak perlu kesulitan membuat laporan satu halaman. Apalagi setiap triwulan pemanfaatan dana BOS juga direkap untuk laporan," tandasnya.

Persoalan semacam ini tidak terjadi pada pencairan dana BOS triwulan pertama, menurut Singgih karena dana BOS tahap pertama sudah cair pada 1 Januari. Sedangkan tenggat waktu pelaporan pemanfaatan dana BOS 2012 pada 5 Januari lalu.

Karenanya Singgih berharap sekolah bisa segera menyelesaikan laporan pemanfaatan dana BOS 2012 tersebut dalam minggu ini. Dengan demikian tidak merugikan peserta didik karena dana yang cair 1 April lalu itu bisa dimanfaatkan untuk biaya operasional sekolah seperti persiapan Ujian Nasional (UN), kegiatan sekolah dan lainnya.

"Kami bukannya ingin menghambat sekolah mendapatkan dana BOS triwulan kedua, namun kewajiban sekolah dalam membuat laporan mestinya diselesaikan terlebih dulu karena kami seringkali sudah melakukan sosialisasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Untuk kali ini hanya Kabupaten Gunungkidul yang pelaporannya sudah lengkap," jelasnya.

Singgih menambahkan, untuk triwulan kedua ini dana BOS yang cair untuk lima kabupaten/kota mencapai Rp64.983.202.500. Jumlah ini terdiri dari Rp42.579.685.000 siswa SD dan Rp22.403.517.500 untuk siswa SMP.

"Jumlah penerima BOS triwulan kedua mencapai 419.870 siswa," ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3103 seconds (0.1#10.140)
pixels