Ini kronologi perampokan Rp6,7 M di Pegadaian Syariah
A
A
A
Sindonews.com - Kawanan perampok bersenjata api beraksi di Kantor Pegadaian Syariah, Jalan Letjen Suprarto 43 Ngampilan, Yogyakarta, pagi tadi.
Menurut Manager Operasional Pegadaian Syariah itu, Slamet Riyadi, para perampok itu berhasil membawa uang tunai dan perhiasan yang totalnya mencapai Rp6,7 miliar.
Slamet bercerita, aksi perampokan itu berawal saat kawanan pelaku bersepeda motor itu menodongkan pistol kepada Sugeng, seorang satpam Kantor Pegadaian tersebut.
Oleh pelaku, satpam itu langsung didorong ke ruang dalam dan dijadikan satu bersama dua karyawan lain. Masing-masing kasir, Wiwid Ratnasari dan Slamet Riyadi.
Kemudian para pelaku meminta Slamet untuk menunjukkan brankas tempat penyimpanan uang dan perhiasan. Setelah dipaksa membukakan pintu brankas, dia pun dijadikan satu kembali dengan dua karyawannya. Oleh pelaku, ketiganya lantas diikat menggunakan tali.
"Pelaku berjumlah lima orang, mereka tetap mengenakan helm, bahkan ada yang mengenakan penutup wajah. Mereka menggunakan pistol," jelas Slamet, di lokasi, Selasa (2/4/2013).
Menurutnya, setelah berhasil menggondol uang dan perhiasan, para pelaku langsung kabur menuju ke arah utara. Tidak diketahui secara jelas jenis motor yang digunakan pelaku, namun, informasi beredar salah satu motor bernomor polisi AB 4870 LO/LQ.
Seorang petugas parkir yang berjaga tidak jauh dari lokasi kejadian Supardi (72), mengungkapkan, dari kelima pelaku yang keluar dari Kantor Pegadaian, tiga diantaranya membawa tas ransel.
“Usai keluar, mereka langsung pergi membawa motor sendiri-sendiri,” ujarnya.
Usai kejadian enam orang saksi baik dari karyawan pegadaian dan juga warga sekitar dibawa ke Polresta Yogyakarta untuk dimintai keterangan. Penyidikan perampokan itu ditangani kepolisian Polresta Yogyakarta dengan backup-an Polda DIY.
Menurut Manager Operasional Pegadaian Syariah itu, Slamet Riyadi, para perampok itu berhasil membawa uang tunai dan perhiasan yang totalnya mencapai Rp6,7 miliar.
Slamet bercerita, aksi perampokan itu berawal saat kawanan pelaku bersepeda motor itu menodongkan pistol kepada Sugeng, seorang satpam Kantor Pegadaian tersebut.
Oleh pelaku, satpam itu langsung didorong ke ruang dalam dan dijadikan satu bersama dua karyawan lain. Masing-masing kasir, Wiwid Ratnasari dan Slamet Riyadi.
Kemudian para pelaku meminta Slamet untuk menunjukkan brankas tempat penyimpanan uang dan perhiasan. Setelah dipaksa membukakan pintu brankas, dia pun dijadikan satu kembali dengan dua karyawannya. Oleh pelaku, ketiganya lantas diikat menggunakan tali.
"Pelaku berjumlah lima orang, mereka tetap mengenakan helm, bahkan ada yang mengenakan penutup wajah. Mereka menggunakan pistol," jelas Slamet, di lokasi, Selasa (2/4/2013).
Menurutnya, setelah berhasil menggondol uang dan perhiasan, para pelaku langsung kabur menuju ke arah utara. Tidak diketahui secara jelas jenis motor yang digunakan pelaku, namun, informasi beredar salah satu motor bernomor polisi AB 4870 LO/LQ.
Seorang petugas parkir yang berjaga tidak jauh dari lokasi kejadian Supardi (72), mengungkapkan, dari kelima pelaku yang keluar dari Kantor Pegadaian, tiga diantaranya membawa tas ransel.
“Usai keluar, mereka langsung pergi membawa motor sendiri-sendiri,” ujarnya.
Usai kejadian enam orang saksi baik dari karyawan pegadaian dan juga warga sekitar dibawa ke Polresta Yogyakarta untuk dimintai keterangan. Penyidikan perampokan itu ditangani kepolisian Polresta Yogyakarta dengan backup-an Polda DIY.
(rsa)