Dikibulin oknum petugas PLN, ratusan warga protes
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 400 Kepala Keluarga (KK) Desa Mattampawalie Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone memprotes Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Watampone. Warga kecewa karena janji PLN untuk menyediakan listrik akhir Maret kemarin tidak ditepati.
Kepala Desa Mattampawalie, Rustam, mengatakan pihak PLN harus bertanggungjawab terhadap kerugian masyarakat yang telah melakukan penebangan pohon untuk dipasangi tiang listrik. Selain itu, warga sudah mengumpulkan uang untuk pemasangan listrik dengan menjual hasil ternak mereka.
"Saya sudah lakukan sosialisasi, baik di masjid, maupun dalam rapat-rapat untuk mempersiapkan listrik masuk desa di kampung ini atas desakan PLN. Tapi PLN merealisasikan listrik ke desa lain," kata Rustam bersama ratusan warga di halaman rumahnya, Selasa, (2/4/2013)
Dia menjelaskan, bahwa dikampungnya, warganya sudah bertahun-tahun tidak pernah menikmati aliran listrik dan hanya menggunakan genset lampu dengan bahan bakar solar yang hanya dinikmati 2-3 jam perharinya.
Sementara itu, ditempat terpisah, Humas PLN Cabang Watampone, Agus Salim mengatakan bahwa ada oknum PLN yang melakukan perjanjian dengan masyarakat. Padahal secara prosedur untuk pengadaan listrik masuk desa hanya dari Provinsi Sulsel sedangkan PLN Cabang hanya sebatas mengusulkan.
"Realisasi proyek bukan tingkat PLN area Cabang Watampone yang bisa membuat kesepakatan. Itu anggaran APBN, dan bukan PLN menjanji tapi oknumnya," ungkap Agussalim ketika dihubungi SINDO.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Desa Mattampawalie bahwa ratusan warga ini rencananya akan melakukan aksi demo ke PLN Cabang Watampone dan DPRD Bone untuk menyampaikan aspirasinya.
Namun warga masih menunggu kedatangan pihak PLN Cabang Watampone dan direksi PLN Makassar yang akan melakukan kunjungan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kepala Desa Mattampawalie, Rustam, mengatakan pihak PLN harus bertanggungjawab terhadap kerugian masyarakat yang telah melakukan penebangan pohon untuk dipasangi tiang listrik. Selain itu, warga sudah mengumpulkan uang untuk pemasangan listrik dengan menjual hasil ternak mereka.
"Saya sudah lakukan sosialisasi, baik di masjid, maupun dalam rapat-rapat untuk mempersiapkan listrik masuk desa di kampung ini atas desakan PLN. Tapi PLN merealisasikan listrik ke desa lain," kata Rustam bersama ratusan warga di halaman rumahnya, Selasa, (2/4/2013)
Dia menjelaskan, bahwa dikampungnya, warganya sudah bertahun-tahun tidak pernah menikmati aliran listrik dan hanya menggunakan genset lampu dengan bahan bakar solar yang hanya dinikmati 2-3 jam perharinya.
Sementara itu, ditempat terpisah, Humas PLN Cabang Watampone, Agus Salim mengatakan bahwa ada oknum PLN yang melakukan perjanjian dengan masyarakat. Padahal secara prosedur untuk pengadaan listrik masuk desa hanya dari Provinsi Sulsel sedangkan PLN Cabang hanya sebatas mengusulkan.
"Realisasi proyek bukan tingkat PLN area Cabang Watampone yang bisa membuat kesepakatan. Itu anggaran APBN, dan bukan PLN menjanji tapi oknumnya," ungkap Agussalim ketika dihubungi SINDO.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Desa Mattampawalie bahwa ratusan warga ini rencananya akan melakukan aksi demo ke PLN Cabang Watampone dan DPRD Bone untuk menyampaikan aspirasinya.
Namun warga masih menunggu kedatangan pihak PLN Cabang Watampone dan direksi PLN Makassar yang akan melakukan kunjungan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
(ysw)