29 kali gempa dirasakan lima desa
A
A
A
Sindonews.com - Aktivitas kegempaan di Kawah Timbang Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah terus meningkat. Catatan dari pos pengamatan Gunung Api Dieng, sejak Sabtu siang hingga saat ini telah terjadi 29 kali gempa. Gempa juga dirasakan di lima desa yang berdekatan dengan Kawah Timbang.
Alat pendeteksi gempa yang terpasang di pos pengamatan Gunung Api Dieng, mencatat telah terjadi 29 kali gempa yang berlokasi di Kawah Timbang, Batur. Gempa ini sempat dirasakan di lima desa, yaitu Desa Batur, Sumberejo, Kaliputih, Pasurenan, dan Wanapriya, yang lokasinya berdekatan dengan Kawah Timbang, dan berjarak sekira tiga kilometer dari area kawah.
Akibat aktivitas gempa yang meningkat, hembusan asap dari pusat semburan Kawah Timbang semakin sering terjadi dan bau belerang menyengat dirasakan warga yang berada dalam radius 1,5 kilometer. Asap putih membumbung hingga ketinggian 70 meter.
Terkait dengan aktivitas gempa yang meningkat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengimbau warga jangan masuk pada zona bahaya satu kilometer dari pusat semburan Kawah Timbang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga saat ini terus melakukan pantauan intensif terhadap aktivitas Kawah Timbang. Karena bahaya gas beracun selain keluar dari pusat semburan kawah, juga bisa keluar dari rekahan tanah yang di akibatkan oleh gempa terasa.
PVMBG menyatakan kawah masih berada pada level siaga, dengan radius aman 1.000 meter dari Kawah Timbang. Warga diimbau untuk tidak masuk ke dalam zona bahaya karena sebaran gas beracun tidak dapat terdeteksi oleh penglihatan manusia.
Meski aktivitas kegempaan meningkat, warga yang tinggal di lokasi kawah timbang hingga saat ini belum di evakuasi. PVMBG masih menyatakan lokasi pemukiman aman dari sebaran gas beracun.
Alat pendeteksi gempa yang terpasang di pos pengamatan Gunung Api Dieng, mencatat telah terjadi 29 kali gempa yang berlokasi di Kawah Timbang, Batur. Gempa ini sempat dirasakan di lima desa, yaitu Desa Batur, Sumberejo, Kaliputih, Pasurenan, dan Wanapriya, yang lokasinya berdekatan dengan Kawah Timbang, dan berjarak sekira tiga kilometer dari area kawah.
Akibat aktivitas gempa yang meningkat, hembusan asap dari pusat semburan Kawah Timbang semakin sering terjadi dan bau belerang menyengat dirasakan warga yang berada dalam radius 1,5 kilometer. Asap putih membumbung hingga ketinggian 70 meter.
Terkait dengan aktivitas gempa yang meningkat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengimbau warga jangan masuk pada zona bahaya satu kilometer dari pusat semburan Kawah Timbang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga saat ini terus melakukan pantauan intensif terhadap aktivitas Kawah Timbang. Karena bahaya gas beracun selain keluar dari pusat semburan kawah, juga bisa keluar dari rekahan tanah yang di akibatkan oleh gempa terasa.
PVMBG menyatakan kawah masih berada pada level siaga, dengan radius aman 1.000 meter dari Kawah Timbang. Warga diimbau untuk tidak masuk ke dalam zona bahaya karena sebaran gas beracun tidak dapat terdeteksi oleh penglihatan manusia.
Meski aktivitas kegempaan meningkat, warga yang tinggal di lokasi kawah timbang hingga saat ini belum di evakuasi. PVMBG masih menyatakan lokasi pemukiman aman dari sebaran gas beracun.
(ysw)