Awas, pancaroba picu DBD dan Influenza

Senin, 29 April 2013 - 15:18 WIB
Awas, pancaroba picu DBD dan Influenza
Awas, pancaroba picu DBD dan Influenza
A A A
Sindonew.com - Memasuki musim pancaroba dari musim penghujan ke musim panas bisa memicu pertumbuhan penyakit demam berdarah (DBD) dan influenza.

Masyarakat perlu meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesehatan pribadinya. Dengan cara menjaga keseimbangkan pola makan dan istirahatnya. Serta olah raga dengan teratur agar terhindar dari dua penyakit menular itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Kota Batu dr Endang Triningsih menjelaskan, untuk tahun ini di Jatim memang terjadi peningkatkan kasus penderita penyakit DBD. Lantas untuk Kota Batu sendiri baru ditemukan empat orang penderita DBD yang berasal Kelurahan Sisir.

“Meningkatnya penderita penyakit DBD karena perubahaan cuaca. Akhir-akhir ini suhu udaranya hangat, sehingga mempercepat proses perkembangbiakan nyamuk DBD. Apalagi siklus perkembangan nyamuk DBD terjadi setiap dua minggu sekali,” terang Endang, Senin (29/4/2013).

Dijelaskan, wilayah Kecamatan Junrejo yang berbatasan dengan Kabupaten Malang dan Kota Malang masuk dalam daerah rawan tertular penyakit DBD. Karena posisinya lebih rendah dari Kecamatan Batu. Ditambah lagi aktifitas masyarakat dari Kecamatan Junrejo banyak dilakukan di Kota dan Kabupaten Malang setiap harinya.

Yang masuk daerah perbatasan dengan Kabupaten Malang dan Kota Malang antara lain Desa Pendem, Mojorejo dan Kelurahan Dadaprejo.

”Kemarin Dinkes Kota Batu baru menggelar pengasapan di wilayah Kelurahan Sisir. Sebab di wilayah itu ditemukan empat orang penderita DBD,” tandas dia.

Menurut Endang, obat paling mujarab untuk memutus mata rantai perkembangan nyamuk adalah dengan membudayakan hidup sehat dan bersihan lingkungan. Lalu hal lain yang perlu diwaspadai masyarakat adalah menularnya influenza selama musim panca roba ini.

Penyakit influenza biasanya ditandai dengan tubuh demam, batuk-batuk dan pilek. Menurut Endang, untuk pencegahaannya masyarakat harus menjaga pola makan dan istirahat yang cukup agar kondisi tubuh tetap fit.

Sebaiknya banyak mengkonsumsi air putih, menyimbangkan makan sayur dan buah. Dan dianjurkan untuk makan berkuah yang hangat-hangat. Termasuk tetap istirahat agar kondisi tubuh tetap sehat.

“Sebelum datang ke dokter masyarakat bisa mengkonsumi kencur yang dibakar. Termasuk bisa mengkonsumsi air jeruk nipis yang dihangatkan diatas api. Kalau kondisinya memang belum sehat sebaiknya segera pergi kedokter dan menjalani rawat inap di rumah sakit terutama bagi penderita DBD,” urai Endang.

Selama menderita influenza Endang menganjurkan tidak mengkonsumsi gorengan. Karena hal itu bisa meningkatkan rasa gatal-gatal pada tenggorokan.

“Kencur dan jeruk nipis yang dibakar lalu dimakan bisa mengurangi rasa gatal-gatal pada tenggorokan,” ungkap dia.

Ziki salah satu penderita influenza mengaku, mulai akhir pekan kemarin tenggorokannya gatal-gatal kemudian batuk. Tubuhnya pun terasa demam.

“Hampir seluruh penghuni kost mengalami gejala yang sama dengan kita. Batuk dan tengorokan ini gatal sekali. Kita memang belum pergi ke dokter. Sementara ini baru kita beri obat batuk yang dibeli dari toko dekat kost,” urai dia.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5868 seconds (0.1#10.140)