Hari ini, TVRI-pasangan Dai akan bertemu Kapolda
A
A
A
Sindonews.com - Pihak TVRI Gorontalo dan pasangan calon kepala daerah inkumben Adhan Dambea-Indrawanto Hasan (Daì), hari ini, Selasa (26/3/2013), dijadwalkan bertemu Kapolda Sulawesi Utara.
Hal itu terkait pasca pendudukan dan penyerangan Kantor TVRI Gorontalo oleh massa Adhan-Indrawanto, kemarin malam, dan melakukan aksi paksa melakukan siaran anulir terkait sebuah pemberitaan.
Diketahui, dalam aksi penyerangan tersebut, beberapa jurnalis dan karyawan TVRI mengalami pemukulan oleh massa aksi. Bahkan, Ketua TVRI Gorontalo Irwansyah, mengalami tindakan kekerasan pula, seperti diseret, ditendang, dan dicekik.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tadi malam, secara mendadak kelompok massa tersebut menyerang Kantor TVRI Gorontalo.
Setibanya di Kantor TVRI, massa langsung merangsek masuk ke dalam kantor, dan memukuli karyawan TVRI yang berada di luar maupun di dalam kantor.
Seorang wartawan TVRI bernama Icsan Nento yang coba menanyakan perihal kedatangan massa, langsung mendapat pukulan di bagian wajah.
Tidak berakhir sampai di situ, massa juga merampas kamera wartawan Metro TV Andry Arnol, wartawan Trans 7 Farid Utina, dan wartawan ANTV Rully Lamusu.
"Selain merampas, massa juga mengancam dan memaksa untuk menghapus gambar," terang Andry Arnol, Senin (23/3/2013), tengah malam.
Para massa-pun kemudian melakukan penyerangan terhadap Ketua TVRI Gorontalo, Irmansyah. Massa meminta, pihak TVRI melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan terkait Adhnan Dambea-Indrawanto Hasan.
Pihak TVRI pun kemudian mengabulkan permintaan para massa. Irmansyah kemudian mengumumkan dan menyiarkan anulir berita yang sebelumnya disampaikan.
Usai keinginan mereka agar pihak TVRI menayangkan permintaan maaf dan mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya, massa pun kemudian membubarkan diri, dan berkonvoi keliling Kota Gorontalo.
Sementara terkait penyerangan Kantor TVRI, dan kekerasan terhadap wartawan, malam tadi para korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Gorontalo Kota.
Hal itu terkait pasca pendudukan dan penyerangan Kantor TVRI Gorontalo oleh massa Adhan-Indrawanto, kemarin malam, dan melakukan aksi paksa melakukan siaran anulir terkait sebuah pemberitaan.
Diketahui, dalam aksi penyerangan tersebut, beberapa jurnalis dan karyawan TVRI mengalami pemukulan oleh massa aksi. Bahkan, Ketua TVRI Gorontalo Irwansyah, mengalami tindakan kekerasan pula, seperti diseret, ditendang, dan dicekik.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tadi malam, secara mendadak kelompok massa tersebut menyerang Kantor TVRI Gorontalo.
Setibanya di Kantor TVRI, massa langsung merangsek masuk ke dalam kantor, dan memukuli karyawan TVRI yang berada di luar maupun di dalam kantor.
Seorang wartawan TVRI bernama Icsan Nento yang coba menanyakan perihal kedatangan massa, langsung mendapat pukulan di bagian wajah.
Tidak berakhir sampai di situ, massa juga merampas kamera wartawan Metro TV Andry Arnol, wartawan Trans 7 Farid Utina, dan wartawan ANTV Rully Lamusu.
"Selain merampas, massa juga mengancam dan memaksa untuk menghapus gambar," terang Andry Arnol, Senin (23/3/2013), tengah malam.
Para massa-pun kemudian melakukan penyerangan terhadap Ketua TVRI Gorontalo, Irmansyah. Massa meminta, pihak TVRI melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan terkait Adhnan Dambea-Indrawanto Hasan.
Pihak TVRI pun kemudian mengabulkan permintaan para massa. Irmansyah kemudian mengumumkan dan menyiarkan anulir berita yang sebelumnya disampaikan.
Usai keinginan mereka agar pihak TVRI menayangkan permintaan maaf dan mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya, massa pun kemudian membubarkan diri, dan berkonvoi keliling Kota Gorontalo.
Sementara terkait penyerangan Kantor TVRI, dan kekerasan terhadap wartawan, malam tadi para korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Gorontalo Kota.
(rsa)