LBT HIV/AIDS di Kediri capai 10 ribu jiwa

Kamis, 21 Maret 2013 - 19:44 WIB
LBT HIV/AIDS di Kediri...
LBT HIV/AIDS di Kediri capai 10 ribu jiwa
A A A
Sindonews.com - Jumlah Laki-laki Berisiko Tinggi (LBT) HIV/AIDS di Kota Kediri dinyatakan mencapai lebih dari 10 ribu jiwa.

Untuk memastikan ada tidaknya kelompok LBT yang terinfeksi HIV/AIDS, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) melakukan pengambilan uji sampel darah.

"Ada sebanyak 50 orang kelompok LBT yang kita ambil contoh darahnya, "ujar Sekretaris KPAD Kota Kediri Heri Nurdianto kepada wartawan, Kamis (21/3/2013).

Menurut Heri, secara sosial, LBT berasal dari kelompok menengah ke bawah. Yakni laki-laki yang berprofesi sebagai tukang becak dan sopir. Secara administrasi, keberadaan mereka di Kota Kediri hanya sebagai pendatang.

Mata pencaharian yang memaksa para laki-laki ini hidup terpisah dari pasangannya. Karenanya, kata Heri untuk memenuhi kebutuhan biologisnya sebagian besar dari mereka memilih cara membeli.

"Ini yang membuat kelompok ini berpotensi tinggi. Data yang kita miliki ini berdasar dari pemetaan tahun 2012," terangnya.

Pengambilan sampel darah tersebut dengan meminjam salah satu ruang stasiun Kota Kediri. Dan para tukang becak yang menjalani tes adalah mereka yang biasa mangkal di sekitar stasiun.

Secara tekhnis, para tukang becak harus mengantri sebelum satu persatu masuk ke dalam ruang yang sudah disiapkan.

"Jika memang nanti ditemukan ada yang terinfeksi, kita akan langsung melakukan pendampingan secara khusus," jelasnya.

Berdasarkan data KPAD Kediri, jumlah penderita HIV/AIDS hingga Desember 2012 (akumulasi) mencapai 263 jiwa. 17 diantaranya adalah berstatus sebagai ibu rumah tangga dan 14 jiwa lainya berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial.

"Untuk tahun ini kita menangani enam kasus baru," pungkasnya.

Sementara itu, Darsono (57), seorang tukang becak yang menjalani tes pengambilan sampel darah mengaku tidak merasa terganggu. Sebab, tes ini bukan pertama kalinya dilakukan.

"Ini bukan pertama kalinya. Jadi saya pikir tidak ada masalah," ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1315 seconds (0.1#10.140)