Terpeleset, penderes nira tewas
A
A
A
Sindonews.com - Nasib nahas menimpa Musjo Wiyono, 75, warga Dusun Plampang I, Kalirejo, Kokap. Penderes kelapa ini tewas setelah terjatuh akibat terleset, kemarin siang. Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo melayat ke rumah duka.
Kepala Desa Kalirejo, Lana, Kamis (21/3/2013) mengatakan, peristiwa nahas tersebut bermula saat korban pamit kepada keluarganya untuk menderes kelapa pada Rabu pagi. Mski sudah tua, namun Musjo masih cukup semangat menderes nira.
“Sehari dia bisa memanjat sampai 30 pohon,” kata Lana.
Beberapa jam kemudian, lanjut Lana, keluarga korban mulai gelisah karena korban tak kunjung pulang ke rumah. Padahal, biasanya korban sudah menyelesaikan aktivitas menyadap saat tengah hari.
“Keluarga kemudian mencari, dan salah satu anaknya menemukan korban sudah terkapar di bawah pohon. Jadi memang tidak ada yang tahu persis kronologinya. Korban dibawa ke rumah tapi ternyata nyawanya sudah tidak tertolong lagi,” terangnya.
Jenazah korban dimakamkan di pemakaman setempat Kamis siang sekira pukul 11.00 WIB. Turut hadir di rumah duka, Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo yang membawa dana bantuan dari pemerintah sebesar Rp2 juta.
Kapolsek Kokap AKP Tupar membenarkan kejadian itu. Menurut dia, jatuhnya para penderes dari atas pohon sudah terjadi berulang kali. Karena itu meminta warga lebih berhati-hati saat menjalankan aktivitasnya.
“Dari hasil penyelidikan sementara, diduga korban jatuh karena terpeleset. Ketinggian pohon sekitar 15 meter. Ada beberapa luka akibat benturan seperti di kepala dan di badan. Kami mengimbau warga agar lebih waspada kalau mau menderes,” kata Tupar.
Kepala Desa Kalirejo, Lana, Kamis (21/3/2013) mengatakan, peristiwa nahas tersebut bermula saat korban pamit kepada keluarganya untuk menderes kelapa pada Rabu pagi. Mski sudah tua, namun Musjo masih cukup semangat menderes nira.
“Sehari dia bisa memanjat sampai 30 pohon,” kata Lana.
Beberapa jam kemudian, lanjut Lana, keluarga korban mulai gelisah karena korban tak kunjung pulang ke rumah. Padahal, biasanya korban sudah menyelesaikan aktivitas menyadap saat tengah hari.
“Keluarga kemudian mencari, dan salah satu anaknya menemukan korban sudah terkapar di bawah pohon. Jadi memang tidak ada yang tahu persis kronologinya. Korban dibawa ke rumah tapi ternyata nyawanya sudah tidak tertolong lagi,” terangnya.
Jenazah korban dimakamkan di pemakaman setempat Kamis siang sekira pukul 11.00 WIB. Turut hadir di rumah duka, Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo yang membawa dana bantuan dari pemerintah sebesar Rp2 juta.
Kapolsek Kokap AKP Tupar membenarkan kejadian itu. Menurut dia, jatuhnya para penderes dari atas pohon sudah terjadi berulang kali. Karena itu meminta warga lebih berhati-hati saat menjalankan aktivitasnya.
“Dari hasil penyelidikan sementara, diduga korban jatuh karena terpeleset. Ketinggian pohon sekitar 15 meter. Ada beberapa luka akibat benturan seperti di kepala dan di badan. Kami mengimbau warga agar lebih waspada kalau mau menderes,” kata Tupar.
(ysw)