Gunung Dieng waspada, petani bunga merugi
A
A
A
Sindonews.com - Dampak dari aktivitas Kawah Timbang yang terus meningkat mulai di rasakan petani bunga di Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. Rata-rata setiap petani mengalami kerugian sekira Rp6 juta.
Lahan tanaman Bunga Jambu Dieng atau olerisini terpaksa di biarkan oleh para petani warga Desa Batur. Mereka tidak bisa melakukan panen karena lokasi lahan berada di dalam zona berbahaya 500 meter dari pusat semburan Kawah Timbang.
Menurut pengakuan petani Budi Hartanto yang memiliki lahan seluas satu hektare di jarak 25 meter dari pusat semburan Kawah Timbang, sudah sejak sepekan terakhir dirinya tak bisa memanen bunga miliknya. Padahal waktu panen telah tiba dan jika terlambat panen di pastikan semua tanamannya akan membusuk.
"Saat ini saya tidak memanen karena jarak kebunnya hanya 25 meter dari kawah, yang jelas saya rugi sekitar Rp6 juta. Saya harap status kawah bisa segera turun," katanya di Desa Batur, Selasa (19/3/2013).
Akibat status Kawah Timbang yang berbahaya ini, Budi mengaku harus menanggung kerugian karena 1,5 ton bunga mengalami kerusakan.
Bahkan diri tak bisa memenuhi permintaan Bunga Jambu Dieng. Padahal sudah empat tahun lalu dirinya menyuplai bunga ini ke Jepang sebagai bahan baku pembuatan pasta gigi.
Lahan tanaman Bunga Jambu Dieng atau olerisini terpaksa di biarkan oleh para petani warga Desa Batur. Mereka tidak bisa melakukan panen karena lokasi lahan berada di dalam zona berbahaya 500 meter dari pusat semburan Kawah Timbang.
Menurut pengakuan petani Budi Hartanto yang memiliki lahan seluas satu hektare di jarak 25 meter dari pusat semburan Kawah Timbang, sudah sejak sepekan terakhir dirinya tak bisa memanen bunga miliknya. Padahal waktu panen telah tiba dan jika terlambat panen di pastikan semua tanamannya akan membusuk.
"Saat ini saya tidak memanen karena jarak kebunnya hanya 25 meter dari kawah, yang jelas saya rugi sekitar Rp6 juta. Saya harap status kawah bisa segera turun," katanya di Desa Batur, Selasa (19/3/2013).
Akibat status Kawah Timbang yang berbahaya ini, Budi mengaku harus menanggung kerugian karena 1,5 ton bunga mengalami kerusakan.
Bahkan diri tak bisa memenuhi permintaan Bunga Jambu Dieng. Padahal sudah empat tahun lalu dirinya menyuplai bunga ini ke Jepang sebagai bahan baku pembuatan pasta gigi.
(ysw)