Taman Nasional Kutai rawan illegal logging
A
A
A
Sindonews.com - Taman Nasional Kutai (TNK) di Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim) ternyataa hingga saat ini masih belum lepas dari ancaman pembalakan liar.
Hal itu diungkapkan Kepala Balai TNK Erly Sukrismanto, kepada Sindonews. Menurutnya, kayu hasil hutan yang masih banyak terdapat di kawasan konservasi ini terus dijarah hingga mengancam keberadaan taman tersebut.
"Kayu yang biasanya diincar para pelaku adalah kayu jenis ulin. Di TNK, kayu jenis ini masih banyak, bahkan ada yang berumur ribuan tahun," kata Erly Sukrismanto, Sabtu (16/3/2013).
Erly menjelaskan, saat ini TNK memang memiliki areal yang sangat luas, yakni mencapai 190 ribu hektar. Tak pelak para pelaku selalu mencari peluang di tengah kelengahan aparat.
Untuk tahun 2013 saja, sudah beberapa kali Polisi Hutan yang bertugas di TNK menangkap pelaku illegal logging. Dalam kasus tersebut, kayu diangkut dengan menggunanakan mobil tertutup.
"Jadi, mobil itu kursi belakang dan tengah dibuang, menyisakan kursi bagian depan. Di belakang itu mereka muat kayu-kayu itu," tambah Erly.
Untuk mengantisipasi pembalakan liar ini, pihak TNK terus meningkatkan patroli. Tidak hanya itu, masyarakat juga dilibatkan untuk menjadi informan petugas.
"Kawasan konservasi TNK masih belum lepas dari aksi perambahan. Kami akan meningkatkan penjagaan untuk menjaga keanekaragaman hayati di TNK," kata Erly.
Hal itu diungkapkan Kepala Balai TNK Erly Sukrismanto, kepada Sindonews. Menurutnya, kayu hasil hutan yang masih banyak terdapat di kawasan konservasi ini terus dijarah hingga mengancam keberadaan taman tersebut.
"Kayu yang biasanya diincar para pelaku adalah kayu jenis ulin. Di TNK, kayu jenis ini masih banyak, bahkan ada yang berumur ribuan tahun," kata Erly Sukrismanto, Sabtu (16/3/2013).
Erly menjelaskan, saat ini TNK memang memiliki areal yang sangat luas, yakni mencapai 190 ribu hektar. Tak pelak para pelaku selalu mencari peluang di tengah kelengahan aparat.
Untuk tahun 2013 saja, sudah beberapa kali Polisi Hutan yang bertugas di TNK menangkap pelaku illegal logging. Dalam kasus tersebut, kayu diangkut dengan menggunanakan mobil tertutup.
"Jadi, mobil itu kursi belakang dan tengah dibuang, menyisakan kursi bagian depan. Di belakang itu mereka muat kayu-kayu itu," tambah Erly.
Untuk mengantisipasi pembalakan liar ini, pihak TNK terus meningkatkan patroli. Tidak hanya itu, masyarakat juga dilibatkan untuk menjadi informan petugas.
"Kawasan konservasi TNK masih belum lepas dari aksi perambahan. Kami akan meningkatkan penjagaan untuk menjaga keanekaragaman hayati di TNK," kata Erly.
(rsa)