Kurang sosialisasi, perpustakaan sekolah sepi
A
A
A
Sindonews.com - Kurangnya sosialisasi sekolah terhadap perpustakaan membuat ruang baca menjadi sepi. Ditambah lagi, koleksi buku di perpustakaan juga banyak yang kurang diminati siswa.
Pemerhati pendidikan Sinjai, Andi Rudi mengungkapkan, banyak sekolah di Sinjai tidak menjalankan aturan UU No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan sekolah dengan kelayakan buku-buku bacaan.
Menurutnya, beberapa siswa jadi malas membaca buku di perpustakaan karena koleksi perpustakaan minim, siswa dilarang membongkar buku, serta tidak menyosialisasikan buku koleksi perpustakaan sekolah.
"Ini yang harus diperhatikan pemerintah daerah agar anak-anak kita gemar membaca sejak dini. Mereka juga tidak akan ketinggalan informasi yang berkembang dewasa ini," imbuhnya, Jumat (15/3/2013).
Sementara itu, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Sinjai, Imran S Sos mengatakan bahwa dalam pengelolaan perpustakaan diberikan kewenangan kepada kepala sekolah. Meski pihaknya mengakui kalau beberapa sekolah tidak memfungsikan dan sudah rutin diberikan penyuluhan dan arahan.
"Peruntukan koleksi buku, petugas perpustakaan, komputer, dan variasi bisa diambil dari Dana BOS," kata Imran.
Ditambahkan dia, bahwa dari jumlah 241 sekolah di Kabupaten Sinjai yang baru memiliki perpustakaan hanya 114 sekolah, selebihnya 30 persen sekolah yang tidak memiliki lahan untuk pembangunan perpustakaan.
Untuk tahun 2013, sedikitnya 18 sekolah yang mendapatkan proyek perpustakaan dengan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pusat.
Pemerhati pendidikan Sinjai, Andi Rudi mengungkapkan, banyak sekolah di Sinjai tidak menjalankan aturan UU No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan sekolah dengan kelayakan buku-buku bacaan.
Menurutnya, beberapa siswa jadi malas membaca buku di perpustakaan karena koleksi perpustakaan minim, siswa dilarang membongkar buku, serta tidak menyosialisasikan buku koleksi perpustakaan sekolah.
"Ini yang harus diperhatikan pemerintah daerah agar anak-anak kita gemar membaca sejak dini. Mereka juga tidak akan ketinggalan informasi yang berkembang dewasa ini," imbuhnya, Jumat (15/3/2013).
Sementara itu, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Sinjai, Imran S Sos mengatakan bahwa dalam pengelolaan perpustakaan diberikan kewenangan kepada kepala sekolah. Meski pihaknya mengakui kalau beberapa sekolah tidak memfungsikan dan sudah rutin diberikan penyuluhan dan arahan.
"Peruntukan koleksi buku, petugas perpustakaan, komputer, dan variasi bisa diambil dari Dana BOS," kata Imran.
Ditambahkan dia, bahwa dari jumlah 241 sekolah di Kabupaten Sinjai yang baru memiliki perpustakaan hanya 114 sekolah, selebihnya 30 persen sekolah yang tidak memiliki lahan untuk pembangunan perpustakaan.
Untuk tahun 2013, sedikitnya 18 sekolah yang mendapatkan proyek perpustakaan dengan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pusat.
(ysw)