Delapan tanggul sungai di Kudus kritis
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak delapan tanggul sungai yang ada di Kabupaten Kudus,
kondisinya kritis dan rawan jebol. Dikhawatirkan, jika tidak segera diperbaiki, tanggul tersebut benar-benar jebol dan air sungai merendam pemukiman atau lahan pertanian.
Delapan tanggul tersebut tersebar di sejumlah sungai yang melintas dibeberapa desa yang ada di empat kecamatan. Untuk Kecamatan Jekulo, ada empat tanggul yang kondisinya kritis, yakni tanggul Sungai Madat, Sungai Jati Pasehan, Anak Sungai Logung dan tanggul Sungai Ceren.
Sedang yang ada di Kecamatan Mejobo, yakni tanggul Sungai Tumpang, dan Sungai Dawe. Sedang yang ada di Kecamatan Kaliwungu, yakni tanggul Sungai Drakah. Dan untuk Kecamatan Jati, yakni tanggul Sungai Dawe yang ada di Desa Ngembal Kulon.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Sudiarso mengatakan tingkat kekritisan delapan tanggul tersebut beragam. Sebab ada tanggul yang kondisinya rawan jebol memanjang sepanjang 100 meter dengan ketinggian tiga meter seperti tanggul Sungai Tumpang, di Desa Jepang Kecamatan Mejobo.
Namun ada juga tanggul yang rawan jebol sepanjang 50 meter dengan ketinggian 4 meter.
“Tapi secara umum delapan tanggul yang rawan jebol kisarannya antara 50–100 meter,” kata Sudiarso, di Kudus, Jumat (15/3/2013).
Untuk rehabilitasi delapan tanggul ini, kata Sudiarso membutuhkan dana total sekira Rp1,9 miliar. Untuk tiap tanggul dana yang dibutuhkan beragam, kisarannya mulai Rp150 juta–Rp300 juta.
Namun karena delapan tanggul sungai tersebut di bawah kendali Dinas PSDA Jawa Tengah, maka pihak BPBD Kudus akan mengusulkan anggaran rehabilitasinya ke pihak Pemprov Jawa Tengah.
kondisinya kritis dan rawan jebol. Dikhawatirkan, jika tidak segera diperbaiki, tanggul tersebut benar-benar jebol dan air sungai merendam pemukiman atau lahan pertanian.
Delapan tanggul tersebut tersebar di sejumlah sungai yang melintas dibeberapa desa yang ada di empat kecamatan. Untuk Kecamatan Jekulo, ada empat tanggul yang kondisinya kritis, yakni tanggul Sungai Madat, Sungai Jati Pasehan, Anak Sungai Logung dan tanggul Sungai Ceren.
Sedang yang ada di Kecamatan Mejobo, yakni tanggul Sungai Tumpang, dan Sungai Dawe. Sedang yang ada di Kecamatan Kaliwungu, yakni tanggul Sungai Drakah. Dan untuk Kecamatan Jati, yakni tanggul Sungai Dawe yang ada di Desa Ngembal Kulon.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Sudiarso mengatakan tingkat kekritisan delapan tanggul tersebut beragam. Sebab ada tanggul yang kondisinya rawan jebol memanjang sepanjang 100 meter dengan ketinggian tiga meter seperti tanggul Sungai Tumpang, di Desa Jepang Kecamatan Mejobo.
Namun ada juga tanggul yang rawan jebol sepanjang 50 meter dengan ketinggian 4 meter.
“Tapi secara umum delapan tanggul yang rawan jebol kisarannya antara 50–100 meter,” kata Sudiarso, di Kudus, Jumat (15/3/2013).
Untuk rehabilitasi delapan tanggul ini, kata Sudiarso membutuhkan dana total sekira Rp1,9 miliar. Untuk tiap tanggul dana yang dibutuhkan beragam, kisarannya mulai Rp150 juta–Rp300 juta.
Namun karena delapan tanggul sungai tersebut di bawah kendali Dinas PSDA Jawa Tengah, maka pihak BPBD Kudus akan mengusulkan anggaran rehabilitasinya ke pihak Pemprov Jawa Tengah.
(ysw)