Truk ekspedisi terbalik, warga justru protes
A
A
A
Sindonews.com - Satu unit truk ekspedisi Simeulue sarat tonase tujuan Nias bermuatan makanan, minuman, dan peralatan rumah tangga, terbalik di Jalan R Suprapto, Kota Sibolga. Tidak ada korban jiwa, namun hal itu menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum berupa lampu jalan.
Kejadian itu berawal dari pecahnya ban belakang sebelah kiri truk. Sehingga membuat truk oleng ke kiri lalu menimpa dan merusak tiang lampu jalan yang berada di pinggir jalan di depan salah satu toko ponsel di daerah itu.
Warga yang menyaksikan bukannya miris melihat peristiwa itu. Banyak warga yang justru malah protes, lantaran peristiwa yang nyaris sama sering terjadi di sepanjang jalan Suprapto tersebut. Dimana truk-truk ekspedisi tujuan Nias sering rusak dan menimbulkan kemacetan jalan.
“Coba bayangkan, muatan colt diesel maksimal hanya 10 ton, namun yang diisi justru melebihi 25 ton,” kata warga Milson Silalahi (40), di lokasi kejadian, Rabu 13 Maret 2013.
Dia mengaku prihatin, karena pihak terkait seolah menutup mata membiarkan truk-truk over tonase lalu lalang melewati inti kota. Sementara selain dapat menyebabkan kerusakan jalan, keberadaannya sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang hendak melewatinya.
“Untung enggak ada manusia yang tertimpa truk tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, sopir truk, Andi Telambanua membenarkan bahwa keberadaan truk terbalik diakibatkan muatan yang melebihi tonase.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sesaat setelah ejadian pemilik/pengusaha ekspedisi segera langsung berupaya mengevakuasi muatan barang ke truk yang lain.
Sementara aparat kepolisian dipaksa bekerja ekstra untuk melancarkan arus lalu lintas lantaran banyaknya warga masyarakat yang mencoba mendekat dan melihat kejadian tersebut.
Kejadian itu berawal dari pecahnya ban belakang sebelah kiri truk. Sehingga membuat truk oleng ke kiri lalu menimpa dan merusak tiang lampu jalan yang berada di pinggir jalan di depan salah satu toko ponsel di daerah itu.
Warga yang menyaksikan bukannya miris melihat peristiwa itu. Banyak warga yang justru malah protes, lantaran peristiwa yang nyaris sama sering terjadi di sepanjang jalan Suprapto tersebut. Dimana truk-truk ekspedisi tujuan Nias sering rusak dan menimbulkan kemacetan jalan.
“Coba bayangkan, muatan colt diesel maksimal hanya 10 ton, namun yang diisi justru melebihi 25 ton,” kata warga Milson Silalahi (40), di lokasi kejadian, Rabu 13 Maret 2013.
Dia mengaku prihatin, karena pihak terkait seolah menutup mata membiarkan truk-truk over tonase lalu lalang melewati inti kota. Sementara selain dapat menyebabkan kerusakan jalan, keberadaannya sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang hendak melewatinya.
“Untung enggak ada manusia yang tertimpa truk tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, sopir truk, Andi Telambanua membenarkan bahwa keberadaan truk terbalik diakibatkan muatan yang melebihi tonase.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sesaat setelah ejadian pemilik/pengusaha ekspedisi segera langsung berupaya mengevakuasi muatan barang ke truk yang lain.
Sementara aparat kepolisian dipaksa bekerja ekstra untuk melancarkan arus lalu lintas lantaran banyaknya warga masyarakat yang mencoba mendekat dan melihat kejadian tersebut.
(rsa)