Diimunisasi, Syukrillah langsung kejang-kejang
A
A
A
Sindonews.com - Seorang bayi bernama Muhammad Syukrillah Amin yang masih berumur 10 hari mendapatkan perawatan intensif di ruang NICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone setelah diimuninasi.
Suntik imunisasi tersebut diberikan oleh Bidan Desa Dokter Eka yang bertugas di Desa Tawaroe Kecamatan Dua Boccoe. Peristiwa ini sudah berlangsung seminggu lalu, namun baru dikethui sekarang.
Ibu kandung Muhammad Syukrillah Amin, Marwah, mengatakan saat melahirkan malam Jumat pekan lalu, keesokan harinya bidan dokter di desanya memberikan imunisasi pertama di paha kaki kanannya.
Setelah disuntik, beberapa jam kemudian bayi tersebut mengalami gejala kejang-kejang, muka pucat serta pendarahan selama satu hari di paha kanan bekas suntikan.
"Seandainya saya tidak bawa ke rumah sakit, anak saya pasti tidak selamat. Saya kecewa sekali sama dokternya. Saya curiga kalau anak saya salah suntik," keluh Marwah kepada SINDO di RSUD Tenriawaru, Minggu, (10/3/2013).
Kendati demikian, Marwah mengatakan kalau selama perawatan delapan hari di RSUD Tenriawaru Watampone kondisi bayinya sudah agak membaik. Namun, dirinya trauma dengan kejadian tersebut.
Bidan desa Dr Eka saat dikonfirmasi membantah jika terjadi kesalahan saat melakukan imunisasi. Menurutnya, bayi tersebut memiliki gejala yang tidak sehat. Hingga penyuntikan imunisasi kepada bayi itu berdampak komplikasi.
"Itu bukan mal praktik dan kami lakukan sudah sesuai dengan aturan. Jika mau tahu lebih lanjut kita hubungi dokter yang lain," kata Eka saat dihubungi melalui via ponselnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Dr HA Alimuddin saat dihubungi SINDO belum mengetahui peristiwa tersebut.
"Saya belum tahu dan segera memanggil dokter desa tersebut. Jika memang ada kesalahan pasti ada sanksinya," ungkapnya.
Suntik imunisasi tersebut diberikan oleh Bidan Desa Dokter Eka yang bertugas di Desa Tawaroe Kecamatan Dua Boccoe. Peristiwa ini sudah berlangsung seminggu lalu, namun baru dikethui sekarang.
Ibu kandung Muhammad Syukrillah Amin, Marwah, mengatakan saat melahirkan malam Jumat pekan lalu, keesokan harinya bidan dokter di desanya memberikan imunisasi pertama di paha kaki kanannya.
Setelah disuntik, beberapa jam kemudian bayi tersebut mengalami gejala kejang-kejang, muka pucat serta pendarahan selama satu hari di paha kanan bekas suntikan.
"Seandainya saya tidak bawa ke rumah sakit, anak saya pasti tidak selamat. Saya kecewa sekali sama dokternya. Saya curiga kalau anak saya salah suntik," keluh Marwah kepada SINDO di RSUD Tenriawaru, Minggu, (10/3/2013).
Kendati demikian, Marwah mengatakan kalau selama perawatan delapan hari di RSUD Tenriawaru Watampone kondisi bayinya sudah agak membaik. Namun, dirinya trauma dengan kejadian tersebut.
Bidan desa Dr Eka saat dikonfirmasi membantah jika terjadi kesalahan saat melakukan imunisasi. Menurutnya, bayi tersebut memiliki gejala yang tidak sehat. Hingga penyuntikan imunisasi kepada bayi itu berdampak komplikasi.
"Itu bukan mal praktik dan kami lakukan sudah sesuai dengan aturan. Jika mau tahu lebih lanjut kita hubungi dokter yang lain," kata Eka saat dihubungi melalui via ponselnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Dr HA Alimuddin saat dihubungi SINDO belum mengetahui peristiwa tersebut.
"Saya belum tahu dan segera memanggil dokter desa tersebut. Jika memang ada kesalahan pasti ada sanksinya," ungkapnya.
(ysw)