Bayi laki-laki dibuang, sudah dikerubungi semut
A
A
A
Sindonews.com - Warga Jalan Poros Maros Bone KM 53 di Kampung Pangngia Dusun Pattunuang, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros digemparkan dengan penemuan bayi laki-laki di salahsatu rumah ksong.
Bayi yang diperkirakan baru dilahirkan tersebut sudah dalam kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya sudah dikerubungi semut. Kini kondisi bayi tersebut sudah membaik setelah mendapat perawatan dari bidan desa.
Bayi yang disimpan dalam kardus air mineral itu pertama kali ditemukan oleh Jatiah (40).
"Saat ditemukan kondisi bayi itu sudah lemah, sekujur tubuhnya dikerumuni oleh semut merah. Bahkan pada bagian mulutnya dipasangi lakban," kata Jatiah, yang rumahnya hanya berjarak 30 meter dari rumah kosong itu, Sabtu (2/3/2013).
Dia mengisahkan, saat dirinya lewat didepan rumah kosong itu, dia mengira suara tangisan bayi itu suara kucing. Namun tak percaya dengan pendengarannya, diapun mendekati rumah itu. Mendapati kondisi bayi yang memprihatinkan itu, dia akhirnya membawa bayi itu ke bidan desa.
Saat wartawan mendatangi tempat praktek bidan desa, kondisi bayi itu, kini mulai membaik, setelah menjalani perawatan di Rumah Bersalin milik Bidang Desa Samangki, Hastuti (38) di BTN Samanggi Blok B Nomor 10.
Bidan Hastuti mengaku, bayi laki- laki, yang telah diberi nama Bimo itu diantar ke rumahnya sekira pukul 15.00 Wita, Jumat (1/3/2013). Menurut analisa medis, bayi itu baru dilahirkan sekitar 3 Jam setelah ditemukan warga.
"Bekas potongan ari-arinya masih segar dan kelihatanya itu dipotong dengan cara non medis," kata Hastuti.
Saat bayi itu tiba di pondoknya, kondisinya sangat memprihatinkan. Dirinya menyangka bayi itu sudah tidak bernafas. Tubuhnya yang lemas karena kelaparan juga dikerumuni semut, bahkan sampai masuk ke mulutnya.
Untuk saat ini, ia telah merawat bayi itu melalui pemberian vitamin K gunanya untuk mengantisipasi pendarahan pada otak. Kondisi lahir bayi mengalami berat rendah yakni 1,9 Kg dengan panjang 44 Cm.
"Sementara ini saya sendiri yang akan merawatnya, meski sudah beberapa orang yang datang meminta untuk mengasuh bayi ini" ujar Hastuti.
Kepala Sub Bagian Humas, Polisi Resort Maros, Ajun Komisaris Cecilia Sri, mengaku, penemuan bayi itu masih dalam proses penyelidikan untuk mengungkap siapa ibunya.
"Pelaku pembuang bayi itu belum kami temukan. sementara bayi itu sediri di rawat oleh Bidang Desa Samangki Hastuti," kata Cecilia.
Bayi yang diperkirakan baru dilahirkan tersebut sudah dalam kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya sudah dikerubungi semut. Kini kondisi bayi tersebut sudah membaik setelah mendapat perawatan dari bidan desa.
Bayi yang disimpan dalam kardus air mineral itu pertama kali ditemukan oleh Jatiah (40).
"Saat ditemukan kondisi bayi itu sudah lemah, sekujur tubuhnya dikerumuni oleh semut merah. Bahkan pada bagian mulutnya dipasangi lakban," kata Jatiah, yang rumahnya hanya berjarak 30 meter dari rumah kosong itu, Sabtu (2/3/2013).
Dia mengisahkan, saat dirinya lewat didepan rumah kosong itu, dia mengira suara tangisan bayi itu suara kucing. Namun tak percaya dengan pendengarannya, diapun mendekati rumah itu. Mendapati kondisi bayi yang memprihatinkan itu, dia akhirnya membawa bayi itu ke bidan desa.
Saat wartawan mendatangi tempat praktek bidan desa, kondisi bayi itu, kini mulai membaik, setelah menjalani perawatan di Rumah Bersalin milik Bidang Desa Samangki, Hastuti (38) di BTN Samanggi Blok B Nomor 10.
Bidan Hastuti mengaku, bayi laki- laki, yang telah diberi nama Bimo itu diantar ke rumahnya sekira pukul 15.00 Wita, Jumat (1/3/2013). Menurut analisa medis, bayi itu baru dilahirkan sekitar 3 Jam setelah ditemukan warga.
"Bekas potongan ari-arinya masih segar dan kelihatanya itu dipotong dengan cara non medis," kata Hastuti.
Saat bayi itu tiba di pondoknya, kondisinya sangat memprihatinkan. Dirinya menyangka bayi itu sudah tidak bernafas. Tubuhnya yang lemas karena kelaparan juga dikerumuni semut, bahkan sampai masuk ke mulutnya.
Untuk saat ini, ia telah merawat bayi itu melalui pemberian vitamin K gunanya untuk mengantisipasi pendarahan pada otak. Kondisi lahir bayi mengalami berat rendah yakni 1,9 Kg dengan panjang 44 Cm.
"Sementara ini saya sendiri yang akan merawatnya, meski sudah beberapa orang yang datang meminta untuk mengasuh bayi ini" ujar Hastuti.
Kepala Sub Bagian Humas, Polisi Resort Maros, Ajun Komisaris Cecilia Sri, mengaku, penemuan bayi itu masih dalam proses penyelidikan untuk mengungkap siapa ibunya.
"Pelaku pembuang bayi itu belum kami temukan. sementara bayi itu sediri di rawat oleh Bidang Desa Samangki Hastuti," kata Cecilia.
(ysw)