Kirab Cap Go Meh, hindari jalan ini
A
A
A
Sindonews.com - Untuk memperingati tahun baru imlek atau Cap Go Meh, warga Bandung akan melakukan Kirab Budaya 2013 yang dimulai di Vihara Darma Ramsi, Jalan Cibadak Bandung.
Rencananya kirab yang berisi bazar dan pagelaran kesenian ini sudah dimulai pukul 14 WIB, sedangkan pawai Kirab Budaya tahunan ini akan dimulai sekira pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan catatan tahun lalu, kirab ini menimbulkan kemacetan di sejumlah titik jalan di Kota Bandung. Untuk terhindar dari kemacetan, berikut titik-titik jalan yang dilalui pawai kirab budaya:
Kirab dimulai di Jalan Cibadak. Selanjutnya iring-iringan yang menampilkan kebudayaan Tionghoa dan etnis lainnya melewati Jalan Cibadak menuju Jalan Astanaanyar.
Dari Jalan Astanaanya yang menuju arah Lembang, rombongan pawai yang diperkirakan 5.000 orang pawai akan berbelok ke Jalan Jenderal Sudirman, lalu berbelok menuju Jalan Kelenteng melewati Hiap Tian Kiong/Vihara Satya Budhi dan mengelilingi Hyper Square.
Setelah mengelilingi Hyper Square Pasirkaliki, rombongan pawai akan memasuki Jalan Pasirkaliki dan sedikit mengitari RS Kebonjati yang nantinya akan keluar di Jalan Gardujati untuk kembali memasuki Jalan Sudirman menuju arah Asia-Afrika.
Dari Jalan Sudirman, rombongan akan masuk ke Jalan Oto Iskandar Dinata menuju arah Tegalega. Akhirnya rombongan kirab kembali berbelok memasuki Jalan Cibadak menuju arah Vihara Dharma Ramsi.
Beberapa jalan yang ditutup selama kirab ini adalah Jalan Kelenteng, sebagian Jalan Kebonjati, perempatan Jalan Kebonjati-Jalan Gardujati, Jalan/Gang Duman, Jalan Dulatip, Jalan Sudirman yang perermpatan Jalan Asia-Afrika, Jalan Cibadak, Jalan Pajagalan, Jalan Karanganyar, dan perempatan Jalan Pagarsih-Jalan Astanaanyar-Kalipah Apo.
Agar tidak terjebak kemacetan, pengguna jalan bisa memakai jalan alternatif di Jalan Pasirkaliki dari arah Lembang bisa berbelok memakai Jalan Stasiun Barat menuju Stasiun Timur.
Bisa juga memasuki Jalan Gardujati menuju Jalan Suniaraja atau berbelok ke Jalan Oto Iskandar Dinata. Sedangkan dari Jalan Asia-Afrika bisa berbelok menuju Jalan Oto Iskandar Dinata yang ke arah Tegalega.
Atas gangguan lalulintas tersebut, Panitia Kirab Budaya menyampaiakan permohonan maaf kepada para pengguna jalan.
Wakil Ketua Pelaksana, Andreas Susanto mengatakan, kirab budaya ini digelar untuk menunjukkan kebersamaan lewat kolaborasi budaya Tionghoa dan etnis nontionghoa lainnya, misalnya Sunda.
Lewat pagelaran berbagai kesenian, diharapkan menjadi media untuk terus mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan antar etnis.
Pawai ini juga akan memamerkan 100 barongsai, 15 liong, kesenian tradisional Sunda. Peserta pawai kebanyakan dari berbagai vihara se-Indonesia. Diperkirakan panjang rombongan mencapai 7 kilometer.
Selain barongsai dan liong, peserta pawai juga akan mengusung 70 joli yaitu tandu patung para dewa, lalu bintang tamu dari Tay Che Kung Taiwan yang jumlahnya 20 orang.
Rencananya kirab yang berisi bazar dan pagelaran kesenian ini sudah dimulai pukul 14 WIB, sedangkan pawai Kirab Budaya tahunan ini akan dimulai sekira pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan catatan tahun lalu, kirab ini menimbulkan kemacetan di sejumlah titik jalan di Kota Bandung. Untuk terhindar dari kemacetan, berikut titik-titik jalan yang dilalui pawai kirab budaya:
Kirab dimulai di Jalan Cibadak. Selanjutnya iring-iringan yang menampilkan kebudayaan Tionghoa dan etnis lainnya melewati Jalan Cibadak menuju Jalan Astanaanyar.
Dari Jalan Astanaanya yang menuju arah Lembang, rombongan pawai yang diperkirakan 5.000 orang pawai akan berbelok ke Jalan Jenderal Sudirman, lalu berbelok menuju Jalan Kelenteng melewati Hiap Tian Kiong/Vihara Satya Budhi dan mengelilingi Hyper Square.
Setelah mengelilingi Hyper Square Pasirkaliki, rombongan pawai akan memasuki Jalan Pasirkaliki dan sedikit mengitari RS Kebonjati yang nantinya akan keluar di Jalan Gardujati untuk kembali memasuki Jalan Sudirman menuju arah Asia-Afrika.
Dari Jalan Sudirman, rombongan akan masuk ke Jalan Oto Iskandar Dinata menuju arah Tegalega. Akhirnya rombongan kirab kembali berbelok memasuki Jalan Cibadak menuju arah Vihara Dharma Ramsi.
Beberapa jalan yang ditutup selama kirab ini adalah Jalan Kelenteng, sebagian Jalan Kebonjati, perempatan Jalan Kebonjati-Jalan Gardujati, Jalan/Gang Duman, Jalan Dulatip, Jalan Sudirman yang perermpatan Jalan Asia-Afrika, Jalan Cibadak, Jalan Pajagalan, Jalan Karanganyar, dan perempatan Jalan Pagarsih-Jalan Astanaanyar-Kalipah Apo.
Agar tidak terjebak kemacetan, pengguna jalan bisa memakai jalan alternatif di Jalan Pasirkaliki dari arah Lembang bisa berbelok memakai Jalan Stasiun Barat menuju Stasiun Timur.
Bisa juga memasuki Jalan Gardujati menuju Jalan Suniaraja atau berbelok ke Jalan Oto Iskandar Dinata. Sedangkan dari Jalan Asia-Afrika bisa berbelok menuju Jalan Oto Iskandar Dinata yang ke arah Tegalega.
Atas gangguan lalulintas tersebut, Panitia Kirab Budaya menyampaiakan permohonan maaf kepada para pengguna jalan.
Wakil Ketua Pelaksana, Andreas Susanto mengatakan, kirab budaya ini digelar untuk menunjukkan kebersamaan lewat kolaborasi budaya Tionghoa dan etnis nontionghoa lainnya, misalnya Sunda.
Lewat pagelaran berbagai kesenian, diharapkan menjadi media untuk terus mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan antar etnis.
Pawai ini juga akan memamerkan 100 barongsai, 15 liong, kesenian tradisional Sunda. Peserta pawai kebanyakan dari berbagai vihara se-Indonesia. Diperkirakan panjang rombongan mencapai 7 kilometer.
Selain barongsai dan liong, peserta pawai juga akan mengusung 70 joli yaitu tandu patung para dewa, lalu bintang tamu dari Tay Che Kung Taiwan yang jumlahnya 20 orang.
(ysw)