Pembangunan jalan tembus Lawang-Batu terancam batal
A
A
A
Sindonews.com - Usulan Pemkot Batu kepada Pemprov Jatim, supaya membangunkan jalan tembus dari Kecematan Lawang menuju Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu terancam batal. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim tidak memiliki anggaran, sememtara izin juga belum keluar.
Kendalanya izin pembangunan dari pemerintah pusat belum keluar. Lalu Pemprov Jatim tidak memiliki anggaran untuk membangun jalan tembus sepanjang 15-20 km itu.
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko saat dikonfirmasi menegaskan, prinsipnya Pemprov Jatim menyambut baik usulan dari Pemkot Batu itu.
Namun, Gubernur Jatim Soekarwo menyarankan agar pembangunan jalan tembus itu dikerjakan oleh pemerintah pusat. Karena, sebagian badan jalan masuk dalam kawasan Perhutani.
"Persoalannya tahun ini, pemerintah pusat memperioritaskan pembangunan jalan dan jembatan di luar P Jawa," terang Eddy Rumpoko.
Berbeda lagi, ketika Perhutani yang mengajak kerja sama dengan Pemkot Batu dan Pemprov Jatim untuk membangun jalan tembus itu.
Kalau Perhutani yang membangun sendiri jalannya. Maka tidak ada kewajiban dari pemerintah untuk mengganti tanah milik Perhutani yang dimanfaatkan untuk jalan itu.
"Tapi kita tidak patah semangat. Akan terus berusaha meyakinkan Pemprov Jatim dan pemerintah pusat. Bahwa pembangunan jalan tembus itu sangat bermanfaat bagi masyawarakt di Kota Batu, Kabupaten Malang termasuk warga Surabaya," urainya.
Karena pembangunan jalan tembus Lawang-Batu belum ada kepastian. Untuk tahun ini Pemkot Batu fokus untuk menyelesaikan pembangunan jalan lintas barat (Jalibar). Jalan itu dimulai dari Jalan Abdul Gani tembus Oro-Oro Ombo, Tlekung, Junrejo hingga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Kendalanya izin pembangunan dari pemerintah pusat belum keluar. Lalu Pemprov Jatim tidak memiliki anggaran untuk membangun jalan tembus sepanjang 15-20 km itu.
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko saat dikonfirmasi menegaskan, prinsipnya Pemprov Jatim menyambut baik usulan dari Pemkot Batu itu.
Namun, Gubernur Jatim Soekarwo menyarankan agar pembangunan jalan tembus itu dikerjakan oleh pemerintah pusat. Karena, sebagian badan jalan masuk dalam kawasan Perhutani.
"Persoalannya tahun ini, pemerintah pusat memperioritaskan pembangunan jalan dan jembatan di luar P Jawa," terang Eddy Rumpoko.
Berbeda lagi, ketika Perhutani yang mengajak kerja sama dengan Pemkot Batu dan Pemprov Jatim untuk membangun jalan tembus itu.
Kalau Perhutani yang membangun sendiri jalannya. Maka tidak ada kewajiban dari pemerintah untuk mengganti tanah milik Perhutani yang dimanfaatkan untuk jalan itu.
"Tapi kita tidak patah semangat. Akan terus berusaha meyakinkan Pemprov Jatim dan pemerintah pusat. Bahwa pembangunan jalan tembus itu sangat bermanfaat bagi masyawarakt di Kota Batu, Kabupaten Malang termasuk warga Surabaya," urainya.
Karena pembangunan jalan tembus Lawang-Batu belum ada kepastian. Untuk tahun ini Pemkot Batu fokus untuk menyelesaikan pembangunan jalan lintas barat (Jalibar). Jalan itu dimulai dari Jalan Abdul Gani tembus Oro-Oro Ombo, Tlekung, Junrejo hingga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
(ysw)