Berhenti sekolah karena tak bisa kena matahari
A
A
A
Sindonews.com - Irfan, bocah berusia 13 tahun yang kini dirawat di RSUD AW Syahranie, Samarinda, Kalimantan Timur terpaksa harus berhenti sekolah sejak penyakit itu menimpanya. Irfan didiagnosa menderita penyakit aneh dan langka karena tak kuat terkena sinar matahari.
Irfan berhenti sekolah tepatnya saat ia duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Sejak itu ia hanya di rumah, menghindari sinar matahari.
Menurut orang tua Irfan, Aspul, sudah lima kali anaknya dibawa ke rumah sakit.
Namun penyakit itu tak kunjung sembuh.
Untungnya, untuk biaya rumah sakit ini sudah ditangani oleh program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dari Pemkot Samarinda.
"Anak saya tak bisa ke mana-mana. Setiap hari di rumah saja. Makanya dia berhenti sekolah, takut kena sinar matahari," kata Aspul, Kamis (28/2/2013).
Warga Jalan Tenggiri, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir ini hanya bisa pasrah, berharap rumah sakit bisa menangani penyakit Irfan. Selama lima tahun, anaknya hanya berada di rumah.
"Sudah ada dioperasi di bagian kepala. Kata dokter kemungkinan tumor ganas," tambah Aspul.
Irfan berhenti sekolah tepatnya saat ia duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Sejak itu ia hanya di rumah, menghindari sinar matahari.
Menurut orang tua Irfan, Aspul, sudah lima kali anaknya dibawa ke rumah sakit.
Namun penyakit itu tak kunjung sembuh.
Untungnya, untuk biaya rumah sakit ini sudah ditangani oleh program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dari Pemkot Samarinda.
"Anak saya tak bisa ke mana-mana. Setiap hari di rumah saja. Makanya dia berhenti sekolah, takut kena sinar matahari," kata Aspul, Kamis (28/2/2013).
Warga Jalan Tenggiri, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir ini hanya bisa pasrah, berharap rumah sakit bisa menangani penyakit Irfan. Selama lima tahun, anaknya hanya berada di rumah.
"Sudah ada dioperasi di bagian kepala. Kata dokter kemungkinan tumor ganas," tambah Aspul.
(ysw)