Cuaca buruk, 15 nelayan dihantam ombak
A
A
A
Sindonews.com - Cuaca buruk di perairan Kabupaten Bantaeng, dan Bulukumba beberapa hari ini, membuat 15 orang nelayan asal Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng, dihantam ombak saat menjaring ikan disekitar laut Bantaeng dan Bulukumba.
Saat kejadian sekitar pukul 04.10 Wita, sore tadi, tiga orang nelayan sempat terpisah dari rekannya yang menggunakan perahu berbeda.
Beruntung semuanya berhasil diselamatkan setelah terkatung-katung beberapa jam di laut. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun, perahu yang digunakan masing-masing korban saat mencari ikan rusak berat, dan tidak bisa digunakan lagi.
Seorang nelayan, Wahab, warga Kampung Letta, Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng mengatakan, sebelum mereka berangkat pada malam hari, cuaca memang terlihat cerah dan tidak ada tanda-tanda mendung atau angin kencang.
“Ketika, kami sedang menjaring ikan tiba tiba ombak disertai angin kencang menghantam perahu-perahu kami,sehingga terbalik,” jelas Wahab, Rabu (27/2/2013).
Menurut dia, saat itu ada 15 orang dengan 15 perahu yang menjadi korban. Diantaranya, Aso, Rahmat, Ta'di, Iwan, Gassing, Siang, Riri, dan Rello.
Lanjut Wahab, para korban berhasil diselamatkan oleh nelayan lainnya yang secara kebetulan lewat dan sebagian korban lainnya menyelamatkan diri dengan cara saling rangkul dan berenang ke tepi.
Para korban berharap ada bantuan dari pemerintah setempat dapat memebrikan bantuan berupa perahu untuk menggantikan perahu mereka yang rusak diterjang badai.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantaeng Abdul Rasyid mengatakan, pihaknya langsung menurunkan bantuan dengan bekerja sama Badan Siaga Bencana (BSB) serta sejumlah SKPD terkait serta Basarnas dan warga untuk melakukan evakuasi.
“Kami juga sudah memberikan bantuan kepada para korban berupa makanan dan juga selimut, kalau mengenai bantuan perahu yang rusak, nanti akan kami data kembali,” jelas Rasyid.
Saat kejadian sekitar pukul 04.10 Wita, sore tadi, tiga orang nelayan sempat terpisah dari rekannya yang menggunakan perahu berbeda.
Beruntung semuanya berhasil diselamatkan setelah terkatung-katung beberapa jam di laut. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun, perahu yang digunakan masing-masing korban saat mencari ikan rusak berat, dan tidak bisa digunakan lagi.
Seorang nelayan, Wahab, warga Kampung Letta, Kelurahan Letta, Kecamatan Bantaeng mengatakan, sebelum mereka berangkat pada malam hari, cuaca memang terlihat cerah dan tidak ada tanda-tanda mendung atau angin kencang.
“Ketika, kami sedang menjaring ikan tiba tiba ombak disertai angin kencang menghantam perahu-perahu kami,sehingga terbalik,” jelas Wahab, Rabu (27/2/2013).
Menurut dia, saat itu ada 15 orang dengan 15 perahu yang menjadi korban. Diantaranya, Aso, Rahmat, Ta'di, Iwan, Gassing, Siang, Riri, dan Rello.
Lanjut Wahab, para korban berhasil diselamatkan oleh nelayan lainnya yang secara kebetulan lewat dan sebagian korban lainnya menyelamatkan diri dengan cara saling rangkul dan berenang ke tepi.
Para korban berharap ada bantuan dari pemerintah setempat dapat memebrikan bantuan berupa perahu untuk menggantikan perahu mereka yang rusak diterjang badai.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantaeng Abdul Rasyid mengatakan, pihaknya langsung menurunkan bantuan dengan bekerja sama Badan Siaga Bencana (BSB) serta sejumlah SKPD terkait serta Basarnas dan warga untuk melakukan evakuasi.
“Kami juga sudah memberikan bantuan kepada para korban berupa makanan dan juga selimut, kalau mengenai bantuan perahu yang rusak, nanti akan kami data kembali,” jelas Rasyid.
(rsa)