Urai macet, Kulonprogo optimalkan underpass
A
A
A
Sindonews.com - Pemkab Kulonprogo berencana mengoptimalkan peran underpass yang Ada di beberapa titik untuk mengurai kemacetan di sekitar Kota Wates. Langkah ini diperlukan agar kemacetan tidak semakin parah.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Kulonprogo Agus Langgeng Basuki mengatakan, setidaknya ada dua underpass yang akan dioptimalkan mulai tahun ini. Yakni underpass Margosari dan Kemiri, keduanya di Kecamatan Pengasih.
Menurut dia, Pemkab akan memperlebar jalan di sekitar underpass agar dapat dijadikan jalan alternatif oleh warga. Pemkab mengalokasikan anggaran Rp1 miliar untuk pembebasan lahan di sekitar underpas Margosari. Sedangkan pembangunan fisik jalan direncanakan tahun depan.
"Detail enginering desainnya ada di Dinas Pekerjaan Umum. Tapi anggaran pembebasan lahannya Rp1 miliar dan fisiknya tahun depan. Itu yang Margosari, yang kemiri kita siapkan tahun berikutnya," kata Langgeng di kantornya, Senin (25/2/2013).
Langgeng mengatakan, tingkat kemacetan di Kota Wates memang belum terlalu parah. Namun kemacetan sudah mulai terlihat menghawatirkan di beberapa titik seperti pintu perlintasan kereta di sisi timur, dan barat.
"Jadi harus disiapkan jalan alternatif," katanya.
Dia mengakui ada opsi untuk mengalihkan jalur di sekitar perlintasan kereta. Namun, kebijakan itu tidak akan berhasil karena akan menuai penolakan. Penyebabnya, tidak lain karena perlintasan berdekatan dengan pasar.
"Karena itu kita optimalkan jalur alternatif melalui underpass," imbuhnya.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Kulonprogo Agus Langgeng Basuki mengatakan, setidaknya ada dua underpass yang akan dioptimalkan mulai tahun ini. Yakni underpass Margosari dan Kemiri, keduanya di Kecamatan Pengasih.
Menurut dia, Pemkab akan memperlebar jalan di sekitar underpass agar dapat dijadikan jalan alternatif oleh warga. Pemkab mengalokasikan anggaran Rp1 miliar untuk pembebasan lahan di sekitar underpas Margosari. Sedangkan pembangunan fisik jalan direncanakan tahun depan.
"Detail enginering desainnya ada di Dinas Pekerjaan Umum. Tapi anggaran pembebasan lahannya Rp1 miliar dan fisiknya tahun depan. Itu yang Margosari, yang kemiri kita siapkan tahun berikutnya," kata Langgeng di kantornya, Senin (25/2/2013).
Langgeng mengatakan, tingkat kemacetan di Kota Wates memang belum terlalu parah. Namun kemacetan sudah mulai terlihat menghawatirkan di beberapa titik seperti pintu perlintasan kereta di sisi timur, dan barat.
"Jadi harus disiapkan jalan alternatif," katanya.
Dia mengakui ada opsi untuk mengalihkan jalur di sekitar perlintasan kereta. Namun, kebijakan itu tidak akan berhasil karena akan menuai penolakan. Penyebabnya, tidak lain karena perlintasan berdekatan dengan pasar.
"Karena itu kita optimalkan jalur alternatif melalui underpass," imbuhnya.
(ysw)