Angin kencang rusak 60 rumah di dua kecamatan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 60 rumah milik warga di Kecamatan Labbakkang dan Ma'rang Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, rusak parah karena sapuan angin puting beliung.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangkep, Safei Yasin, menyebutkan data kondisi kerusakan rumah akibat bencana ini mencapai 60 rumah, ditambah satu unit mesjid di Desa Mannaungan Kecamatan Labbakkang.
"Mayoritas rumah rusak adalah rumah panggung, hanya tiga rumah rusak berada di Desa Pitue Kecamatan Ma'rang, Sementara di Kecamatan Labbakkang ada 57 rumah rusak," kata Safei ketika dihubungi, Kamis (21/2/2013).
Kerusakan di Labbakkang, berada di Desa Pattallasang satu Rumah, Desa Manakku 18 Rumah, Kelurahan Labbakkang 29 Rumah dan Desa Kanaungan, 29 rumah ditambah 1 atap Mesjid.
"Untuk saat ini semua korban telah kita berikan tempat penampungan berupa tenda dan mie instan," kata Safei.
Ketua Palang Merah Indonesia Cabang Pangkep, A. Rahman Assegaf, saat ditemui di Posko Induk Penanggulangan Bencana di Gedung Islami Center Pangkep (Kamis 21/2) mengaku, saat kejadian, tim memang masih kesulitan menyalurkan bantuan tenda plastik karena stok persediaan terbatas.
"Namun hari ini (Kamis 21/2) kami sudah sediakan sekitar 80 tenda plastik," ujar Rahman.
Salah seorang warga Dusun Teko Desa Manakku, Kecamatan Labbakkang, Cora mengatakan, saat kejadian hujan dan angin kencang dari arah barat ke timur. Suasana makin mencekam karena tiba-tiba aliran listrik terputus.
"Semua warga panik dan berteriak awalnya kami lari ke halaman rumah namun banyaknya seng yang beterbangan, akhirnya kami kembali berlindung di kolom rumah," kata Cora.
Akibat bencana ini, 60 persen rumahnya mengalami rusak. semuah atap seng dan balok serta dinding rumah panggung miliknya, hilang terbawa angin.
"Kerugian saya sekitar Rp15 Juta, untuk saat ini kami mau ambil dana dari mana untuk memperbaikinya," ujar Cora.
Sementara itu, di Dusun Teko, ada delapan rumah mengalami rusak berat, mayoritas atap dan dindingnya yang terbuat dari seng hilang dan rusak terbawa angin.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangkep, Safei Yasin, menyebutkan data kondisi kerusakan rumah akibat bencana ini mencapai 60 rumah, ditambah satu unit mesjid di Desa Mannaungan Kecamatan Labbakkang.
"Mayoritas rumah rusak adalah rumah panggung, hanya tiga rumah rusak berada di Desa Pitue Kecamatan Ma'rang, Sementara di Kecamatan Labbakkang ada 57 rumah rusak," kata Safei ketika dihubungi, Kamis (21/2/2013).
Kerusakan di Labbakkang, berada di Desa Pattallasang satu Rumah, Desa Manakku 18 Rumah, Kelurahan Labbakkang 29 Rumah dan Desa Kanaungan, 29 rumah ditambah 1 atap Mesjid.
"Untuk saat ini semua korban telah kita berikan tempat penampungan berupa tenda dan mie instan," kata Safei.
Ketua Palang Merah Indonesia Cabang Pangkep, A. Rahman Assegaf, saat ditemui di Posko Induk Penanggulangan Bencana di Gedung Islami Center Pangkep (Kamis 21/2) mengaku, saat kejadian, tim memang masih kesulitan menyalurkan bantuan tenda plastik karena stok persediaan terbatas.
"Namun hari ini (Kamis 21/2) kami sudah sediakan sekitar 80 tenda plastik," ujar Rahman.
Salah seorang warga Dusun Teko Desa Manakku, Kecamatan Labbakkang, Cora mengatakan, saat kejadian hujan dan angin kencang dari arah barat ke timur. Suasana makin mencekam karena tiba-tiba aliran listrik terputus.
"Semua warga panik dan berteriak awalnya kami lari ke halaman rumah namun banyaknya seng yang beterbangan, akhirnya kami kembali berlindung di kolom rumah," kata Cora.
Akibat bencana ini, 60 persen rumahnya mengalami rusak. semuah atap seng dan balok serta dinding rumah panggung miliknya, hilang terbawa angin.
"Kerugian saya sekitar Rp15 Juta, untuk saat ini kami mau ambil dana dari mana untuk memperbaikinya," ujar Cora.
Sementara itu, di Dusun Teko, ada delapan rumah mengalami rusak berat, mayoritas atap dan dindingnya yang terbuat dari seng hilang dan rusak terbawa angin.
(ysw)