Tragis, seorang bayi dibunuh dan dijadikan patung

Selasa, 19 Februari 2013 - 17:43 WIB
Tragis, seorang bayi dibunuh dan dijadikan patung
Tragis, seorang bayi dibunuh dan dijadikan patung
A A A
Sindonews.com - Setelah dinyatakan hilang selama empat hari, balita berusia empat tahun akhirnya ditemukan tewas dengan kondisi yang mengenaskan.

Tragisnya, sekujur tubuh balita yang diketahui bernama Fahri Husaini itu, ditemukan dengan kondisi tubuh dibalut semen. Kontan saja, tubuh putra pasangan Annawi dan Zubaidah warga Jalan Endrosomo, hampir tampak seperti patung yang terbuat dari semen.

Menurut Kapolsek Semampir Kompol Mudzakkir, sebelum ditemukan tewas, orang tua korban sempat mencari. Pasalnya, bocah ini tidak berada di rumah sejak hari Sabtu 16 Februari 2013 lalu. Orang tua Fahri sempat mencari bocah tersebut, hingga akhirnya ditemukan di samping rumah.

Ditemukannya Fahri sekaligus menguak tabir kejahatan yang dilakukan tetangganya, Solilik (31). Diketahui, hilangnya Fahri lantaran diculik Solilik untuk dijadikan patung semen.

"Jenazah korban ditemukan di samping rumah. Yang berjarak sekitar setengah meter dari rumah orang tua korban dengan rumah pelaku (Solilik)," kata Kapolsek Mudzakir, di Mapolsek Semampir, Selasa (19/3/2013).

Berdasarkan informasi, pertama kali jenazah Fahri ditemukan orang tua-nya sendiri yang memang sejak lama mencari anaknya tersebut.

Sementara Tersangka atas nama Solilik (31) tetangganya langsung ditangkap polisi dan saat ini sudah ditahan di Mapolsek Semampir.

"Tesangka sudah kami tangkap. Dugaan sementara korban hendak dijadikan patung dengan balutan semen tersebut. Kami juga belum memastikan apakah pelaku mengalami ganguan jiwa atau tidak. Karena, masih harus menunggu pemeriksaan kesehatan," jelasnya.

"Bahkan, korban tewas gara-gara dibalut semen atau dibunuh juga masih menunggu hasil autopsi," tambah mantan Kapolsek Jombang Kota ini.

Untuk sementara, korps berseragam coklat ini masih memeriksa tiga orang saksi untuk dimintai keterangan. Mereka adalah yang tinggal serumah dengan pelaku.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4044 seconds (0.1#10.140)