Sampel unggas mati mendadak diperiksa

Kamis, 14 Februari 2013 - 17:58 WIB
Sampel unggas mati mendadak...
Sampel unggas mati mendadak diperiksa
A A A
Sindonews.com - Kasus matinya puluhan ekor ternak unggas milik warga di beberapa desa di Kecamatan Tebing Tinggi ditindaklanjuti oleh pihak Dinas Pertanian Peternakan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPPKP) Kabupaten Empatlawang dengan memeriksa sampel unggas yang mati. ke laboratorium di Lampung.

Petugas medis vetiriner pada DPPPKP Kabupatan Empatlawang drh. Dwi Sartika saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Namun menurutnya untuk hasilnya belum diketahui karena samepl masih di periksa di laboratorium. Dia mengatakan, begitu mendapatkan laporan mengenai banyaknya unggas yang mati mendadak beberapa waktu lalu, pihaknya segera turun ke lapangan dan mengambil beberapa sample unggas yang mati, seperti ayam, itik dan bebek.

“Kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium, jadi belum bisa memastikan apakah matinya karena terkena Avian Influenza atau flu burung atau sebab lainnya,” ujarnya, Kamis (14/2/2013).

Menurutnya, pihaknya tidak bisa sembarangan menyebutkan jenis penyakit atau penyebab matinya unggas-unggas tersebut tanpa hasil dari laboratorium. Karena menurutnya, jelas akan menimbulkan dampak terutama kepanikan kepada warga, yang memang sudah panik dengan isu flu burung yang merebak.

Hanya saja mereka mengimbau kepada warga khususnya yang memelihara unggas untuk menghindari kontak langsung dengan unggas peliharaan mereka. Karena dikhawatirkan, penyebab matinya unggas tersebut menular kepada manusia.

“Memang belum kita ketahui apa penyebabnya, namun kita mintakan kepada warga untuk menghindari kontak langsung dengan unggas mereka khususnya anak-anak dan balita,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan pembersihan kandang unggas milik warga dengan menggunakan ditergen kemudian di semprot dengan disinfektan untuk mencegah dan memberantas penularan penyakit khususnya sesama unggas.

Informasi mengenai penyebaran penyakit yang bisa ditularkan melalui unggas kepada manusia juga harus lengkap dan mudah dipahami. Sehingga warga bisa melakukan antisipasi.

“Yang pasti kami mintakan untuk jangan panic dan segera melaporkan kepada kami jika mendapati kasus serupa, sehingga bisa segera dilakukan pencegahan khususnya pemberian disinfektan di sekitar lokasi matinya unggas tersebut,” jelasnya.

Kadinkes Empatlawang Khairullah mengatakan, pihaknya melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) sudah turun ke lapangan untuk mengecek hal tersebut. Hanya saja menurutnya untuk penanganan masalah unggas yang mati mendadak tersebut menjadi kewenangan pihak DPPPKP Kabupaten Empatlawang.

Pihaknya lebih berkonsentrasi kepada sosialisasi mengenai dampak dan penanganan penyakit tersebut, termasuk kemungkinan penularan penyakit tersebut kepada manusia.

“Langsung kita turunkan tim ke lapangan dan kita berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan, sejauh ini kita tidak temukan dampaknya kepada warga,” ujarnya.

Miki, warga Desa Terusan Baru membenarkan jika puluhan ayam dan bebek di desa tersebut mendadak mati beberapa hari lalu. Padahal menurutnya, unggas-unggas tersebut dalam kondisi sehat. Warga di kawasan tersebut menurutnya sangat menunggu hasil pemeriksaan pihak terkait, untuk memastikan penyebab matinya unggas-unggas tersebut.

“Namanya juga warga di pedesaan mendengar ada ayam mati mendadak langsung dikatakan karena flu burung dan informasinya cepat menyebar sehingga menyebabkan kecemasan,” ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)