Tak beri uang palak, bocah SD sekarat ditusuk pena

Kamis, 14 Februari 2013 - 15:31 WIB
Tak beri uang palak,...
Tak beri uang palak, bocah SD sekarat ditusuk pena
A A A
Sindonews.com - Sungguh miris dialami bocah SD Bernama Ado Maulana (10), warga Desa Ulak Kentar, Belitang Mulia, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKUT) Timur.

Ado sekarat tak sadarkan diri akibat dianiaya oleh teman satu kelasnya Dika (10). Selain penuh luka lebam, tubuh korban juga dipenuhi bekas luka tusukan pena.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, korban yang masih duduk di bangku kelas 4 SD ini mengaku sering di aniaya oleh teman sekelasnya (Dika), karena sering dimintai uang. Tetapi oleh korban tidak pernah dikasih. Sehingga, pelaku tidak segan-segan memukul, menendang, dan menusuk korban pakai Pena.

Akibat penganiayaan itu korban sempat tiga hari dirawat Di Puskesmas, bahkan sempat mendapat perawatan di RS RK Charitas Belitang. Kondisi korban juga sempat membaik dan diperbolehkan pulang, tetapi belakangan korban mulai mengeluh sakit dan tidak sadarkan diri.

"Bernafas harus dibantu dengan tabung oksigen, sehingga dirujuk oleh RS Charitas Belitang ke rumah sakit di Palembang," tegas orang tua korban Ali Tukimin, Kamis (14/2/2013).

Menurut Ali, untuk bertahan hidup, anak tunggalnya itu harus dibantu dengan tabung Oksigen. Beberapa hari terakhir, lanjutnya, Ado selalu mengeluh sakit, mengaku sering dianiaya oleh teman satu bangkunya (Dika).

”Sudah dua bulan katanya sering dianiaya di sekolah, temannya itu katanya sering minta uang tapi tidak dikasih oleh anak saya, saat itulah anak saya di pukul dan ditusuk dengan pena,” ujarnya.

Dijelaskan Alin, dari lengan, paha, kepala, dan perut terdapat luka lebam dan luka bekas tusukan pena.

”Karena kondisi anak saya sudah parah, saya belum sempat melapor ke Polisi. Saya masih fokus untuk merawat anak saya dulu. Sebelumnya sudah empat hari dirawat di Belitang, tiga hari di Puskesmas, dan satu hari di RS Charitas belitang,” katanya.

Ditambahkan oleh Tri Sularni ibu Korban, selama ini anaknya sangat pintar di sekolah, sering mendapat juara I.

”Ini anak tunggal kami, saya tidak tahu apakah anak saya ini masih bisa bertahan hidup atau tidak, karena sudah tidak sadarkan diri lagi,” jelasnya.

Sementara itu, seorang dokter UGD RSUD Kayuagung, Dr Linda mengatakan, dari tubuh korban terdapat luka lebam, di paha, dada dan kepala belakang.

"Selain itu di lengan, perut, dan dahi, banyak terdapat bintikan bekas tusukan pena. Bisa jadi itu infeksi, yang membuat kondisi korban parah itu luka dalam, karena terdapat lebam di beberapa bagian tubuhnya. Di kepala bagian belakang benjol, saat ini pasien sudah di bawa ke RS Charitas Palembang,” terangnya.

Sementara menurut kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU Timur Suya Bhakti, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya belum mengetahui jika ada peristiwa penganiayaan tersebut.

”Sampai saat ini kami belum mendapat laporan terkait hal itu, tapi nanti akan kita minta keterangan langsung ke Kepala Sekolahnya langsung,” katanya singkat.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1070 seconds (0.1#10.140)