Selamatkan ember, nyawa Tasrip melayang
A
A
A
Sindonews.com - Hanya gara-gara ingin menyelamatkan ember yang dibawa, seorang petani terseret dan tenggelam di Sungai Wulan diperbatasan Kabupaten Demak dan Kudus. Hingga kini, Tim SAR terus berupaya mencari korban.
Nasib naas dialami Tasrip (60), warga RT 01 RW I Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Senin (11/2) pagi sekira pukul 06.00 WIB. Buruh tani ini tenggelam dan terseret arus Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus.
Kapolsek Karanganyar, Demak, AKP Pujo Irianto mengatakan pihaknya mendapat laporan tenggelamnya Tasrip sekira pukul 07.00 WIB. Namun karena tidak memiliki peralatan yang memadai, akhirnya aparat kepolisian menghubungi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak dan Kudus.
"Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran untuk menemukan jasad korban," kata Pujo, Senin (11/2/2013).
Berdasar keterangan sejumlah saksi, kata Pujo, sebelum kejadian Tasrip diketahui hendak berangkat bekerja di sawah. Dengan membawa ember dan cangkul.
Seperti biasa, ia menyeberang Sungai Wulan yang alirannya membelah wilayah Demak dan Kudus. Tiba-tiba ember yang dibawanya terseret arus. Spontan, Tasrip berusaha menjangkau ember tersebut. Namun sayangnya malah terseret arus Sungai Wulan.
"Saat kejadian, arus Sungai Wulan memang deras," jelasnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Rudi Maryanto mengatakan pihaknya menerjunkan sejumlah personel untuk mencari jasad korban.
Para personel juga membawa sejumlah peralatan seperti alat-alat untuk menyelam. Rudi belum bisa memperkirakan posisi jasad korban. Sebab bisa jadi, jasad Tasrip tersangkut material lumpur di dasar sungai, namun bisa juga terseret arus air.
Nasib naas dialami Tasrip (60), warga RT 01 RW I Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. Senin (11/2) pagi sekira pukul 06.00 WIB. Buruh tani ini tenggelam dan terseret arus Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus.
Kapolsek Karanganyar, Demak, AKP Pujo Irianto mengatakan pihaknya mendapat laporan tenggelamnya Tasrip sekira pukul 07.00 WIB. Namun karena tidak memiliki peralatan yang memadai, akhirnya aparat kepolisian menghubungi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak dan Kudus.
"Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran untuk menemukan jasad korban," kata Pujo, Senin (11/2/2013).
Berdasar keterangan sejumlah saksi, kata Pujo, sebelum kejadian Tasrip diketahui hendak berangkat bekerja di sawah. Dengan membawa ember dan cangkul.
Seperti biasa, ia menyeberang Sungai Wulan yang alirannya membelah wilayah Demak dan Kudus. Tiba-tiba ember yang dibawanya terseret arus. Spontan, Tasrip berusaha menjangkau ember tersebut. Namun sayangnya malah terseret arus Sungai Wulan.
"Saat kejadian, arus Sungai Wulan memang deras," jelasnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Rudi Maryanto mengatakan pihaknya menerjunkan sejumlah personel untuk mencari jasad korban.
Para personel juga membawa sejumlah peralatan seperti alat-alat untuk menyelam. Rudi belum bisa memperkirakan posisi jasad korban. Sebab bisa jadi, jasad Tasrip tersangkut material lumpur di dasar sungai, namun bisa juga terseret arus air.
(ysw)