Warga tempelkan uang di kirab mimbar khotbah
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga Desa Kedungsuren, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pagi tadi menggelar tradisi kirab mimbar khotbah keliling kampung.
Yang menarik, para warga menempelkan mimbar khotbah dengan lembaran uang, mulai dari pecahan Rp2 ribu hingga lembaran Rp100 ribu. Jumlah total uang yang ditempelkan tahun ini mencapai Rp5 juta, dan akan dibagikan kepada warga yang kurang mampu.
Mimbar yang sudah ditempeli uang tersebut, kemudian di kirab bersama tumpeng yang berisi makanan dengan lauk ikan lele berukuran raksasa, dan aneka buah-buahan.
Dua gunungan makanan dan mimbar khutbah berlapis uang itu, kemudian diarak keliling desa. Rutenya, dimulai dari Pondok Pesantren Rodhotul Jinan. Iring-iringan kirab sendiri dipimpin langsung kepala desa, dan pengasuh pondok pesatren dengan menaiki naik kuda.
Sebelum berangkat. pengasuh pondok pesantren berdoa agar diberi keselamatan dan berkah seluruh warga desa serta mendapatkan rejeki melimpah. Kirab berjalan berkeliling kampung, dan mendapat perhatian dari warga dipinggir jalan.
Pengasuh Pondok Pesantren Rodhotul Jinan, Kyai Musyafak mengatakan, tradisi ini sudah menjadi agenda tahunan saat bulan maulid.
"Mimbar khutbah disimbolkan sebagai tempat untuk mensiarkan agama Islam. Sedangkan uang yang menempel di mimbar khutbah tersebut, menggambarkan sedekah sepatutnya disalurkan di jalan Allah SWT," papar Kyai Musyafak, di Desa Kedungsuren, Minggu (10/2/2013).
Yang menarik, para warga menempelkan mimbar khotbah dengan lembaran uang, mulai dari pecahan Rp2 ribu hingga lembaran Rp100 ribu. Jumlah total uang yang ditempelkan tahun ini mencapai Rp5 juta, dan akan dibagikan kepada warga yang kurang mampu.
Mimbar yang sudah ditempeli uang tersebut, kemudian di kirab bersama tumpeng yang berisi makanan dengan lauk ikan lele berukuran raksasa, dan aneka buah-buahan.
Dua gunungan makanan dan mimbar khutbah berlapis uang itu, kemudian diarak keliling desa. Rutenya, dimulai dari Pondok Pesantren Rodhotul Jinan. Iring-iringan kirab sendiri dipimpin langsung kepala desa, dan pengasuh pondok pesatren dengan menaiki naik kuda.
Sebelum berangkat. pengasuh pondok pesantren berdoa agar diberi keselamatan dan berkah seluruh warga desa serta mendapatkan rejeki melimpah. Kirab berjalan berkeliling kampung, dan mendapat perhatian dari warga dipinggir jalan.
Pengasuh Pondok Pesantren Rodhotul Jinan, Kyai Musyafak mengatakan, tradisi ini sudah menjadi agenda tahunan saat bulan maulid.
"Mimbar khutbah disimbolkan sebagai tempat untuk mensiarkan agama Islam. Sedangkan uang yang menempel di mimbar khutbah tersebut, menggambarkan sedekah sepatutnya disalurkan di jalan Allah SWT," papar Kyai Musyafak, di Desa Kedungsuren, Minggu (10/2/2013).
(rsa)