Bayar uang darah, warga suku turun gunung

Jum'at, 08 Februari 2013 - 10:08 WIB
Bayar uang darah, warga...
Bayar uang darah, warga suku turun gunung
A A A
Sindonews.com - Ratusan warga Suku Pegunungan Papua turun gunung ke Mapolres Manokwari untuk membayar denda adat atas kasus pembunuhan yang dilakukan salah satu warga dari sukunya.

Kedatangan ratusan warga Suku Pegunungan ini sempat membuat warga panik. Sejumlah warga yang tengah melintas di jalan utama Kota Manokwari yang dilalui massa warga suku pegunungan ini sempat mengira akan ada perang suku.

Mengenai kedatangan warga Suku Pegunungan ini, Kapolres Manokwari AKBP Rico Taruna Mauruh menjelaskan, kalau kepolisian sedang memfasilitasi pertemuan antara dua suku yang sempat berselisih ini.

"Kami coba memfasilitasi ratusan warga pegunungan tersebut, bertemu dengan salah seorang tokoh adat Suku Arfak, Obed Ariks Ayok untuk membahas pembayaran denda adat atau membayar darah," terangnya di Mapolres Manokwari, Jumat (8/2/2013).

Pembayaran denda adat tersebut, dilskukan atas kematian korban Simon Orocomna warga Suku Arfak yang terbunuh pada tanggal 19 November 2013 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, warga pegunungan kemudian menggelar prosesi buka noken (tas tradisional suku pegunungan) sebagai bentuk sumbangan untuk membayar denda adat. Sejumlah perwira polisi nampak ikut memberi sumbangan, uang yang terkumpul kemudian akan diberikan kepada keluarga korban.

AKBP Rico mengatakan, pembayaran belum dapat dilakukan karena keluarga korban belum berada di Manokwari. Sehingga denda adat ini, akan dilaksanakan pekan depan.

Setelah dilakukannya denda adat, tidak tertutup kemungkinan proses hukum terhadap pelaku pembunuhan dihentikan. Saat ini proses hukum pelaku sudah ditangani oleh pihak Kejaksaan Negeri Manokwari.

"Tentunya hal ini harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak," ujarnya.

Sebelumnya, November 2012, Simon Orocomna tewas di Rumah Sakit Umum Manokwari setelah dianiaya dengan martil oleh Veranus dalam kondisi dipengaruhi minuman keras.
(ysw)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4916 seconds (0.1#10.24)