Asik, Gajah Sumatera bisa berobat di klinik
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah segera membangunan sebuah klinik untuk Gajah Sumatera di Riau. Disanalah nanti gajah yang mengalami gangguan kesehatan akan dirawat layaknya manusia.
Pusat klinik gajah berada di Kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) yang berada di Kabupaten Pelalawan. Untuk merealisasikannya, hari ini Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan datang untuk meletakkan batu pertama pembangunan Pusat Konservasi Gajah (PKG) klinik tersebut.
Menhut menyatakan, pembangunan klinik gajah akan dibangunan seluas 2 hektar. Dana tersebut merupakan sumbangan dari negara Belgia. Dan direnakan pembangunan ini akan diselesaikan selama 6 bulan kedepan.
"Dana yang dikucurkan untuk pembangunan dari Belgia itu sebesar Rp2,5 miliar. Tempat ini bisa dijadikan intergasi konflik manusia dan gajah, " kata Menhut, Zulkifli Kamis (7/2/2013) di TNTN, Riau.
Menhut juga mengaku, sangat prihatin atas teus terjadinya konflik gajah dengan manusia, salah satunya di Taman Nasional Tesso Nillo. LSM WWF mencatat, untuk tahun 2012 angka kematian di Riau cukup signifikan. Yakni ada 12 ekor gajah yang mati.
"Seharusnya antara manusia dan gajah bisa hidup berdampingan, teruma di kawasan TNTN. Tapi selama ini konflik terus berkempanjangan. Berarti ada yang salah penanganannya. Ini yang harus kita cari solusinya," tukasnya.
Sementara itu pihak PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyatakan, mendukung penuh pembangunan PKG di Taman Nasional Tesso Nillo.
"Untuk menengahi masalah konflik gajah dengan manusia di TNTN, kita mengerahkan Elephant Flying Squad. Jumlah gajah latih yang kerahkan ada 6 ekor," kata Direktur Utama PT RAPP, Kusnan Rahmin.
Pusat klinik gajah berada di Kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) yang berada di Kabupaten Pelalawan. Untuk merealisasikannya, hari ini Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan datang untuk meletakkan batu pertama pembangunan Pusat Konservasi Gajah (PKG) klinik tersebut.
Menhut menyatakan, pembangunan klinik gajah akan dibangunan seluas 2 hektar. Dana tersebut merupakan sumbangan dari negara Belgia. Dan direnakan pembangunan ini akan diselesaikan selama 6 bulan kedepan.
"Dana yang dikucurkan untuk pembangunan dari Belgia itu sebesar Rp2,5 miliar. Tempat ini bisa dijadikan intergasi konflik manusia dan gajah, " kata Menhut, Zulkifli Kamis (7/2/2013) di TNTN, Riau.
Menhut juga mengaku, sangat prihatin atas teus terjadinya konflik gajah dengan manusia, salah satunya di Taman Nasional Tesso Nillo. LSM WWF mencatat, untuk tahun 2012 angka kematian di Riau cukup signifikan. Yakni ada 12 ekor gajah yang mati.
"Seharusnya antara manusia dan gajah bisa hidup berdampingan, teruma di kawasan TNTN. Tapi selama ini konflik terus berkempanjangan. Berarti ada yang salah penanganannya. Ini yang harus kita cari solusinya," tukasnya.
Sementara itu pihak PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyatakan, mendukung penuh pembangunan PKG di Taman Nasional Tesso Nillo.
"Untuk menengahi masalah konflik gajah dengan manusia di TNTN, kita mengerahkan Elephant Flying Squad. Jumlah gajah latih yang kerahkan ada 6 ekor," kata Direktur Utama PT RAPP, Kusnan Rahmin.
(stb)