Anggran disetop, Bandara Silampari mangkrak
A
A
A
Sindonews.com - Bangunan terminal bandar udara (Bandara) Silampari, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya terbengkalai. Hal itu terjadi akibat pembangunannya dihentikan karena anggaran pembangunan tidak lagi dianggarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
Imbasnya, bangunan Terminal yang sebelum akhir tahun anggaran 2012 berakhir pembangunannya dihentikan karena tidak ada dana pembangunan terminal.
Bahkan, untuk mendukung bandara tersebut dioperasikan Pemkab Mura telah melakukan pembangunan landasan pacu (runway), dan pengurusan areal bandara agar steril.
"Pengembangan bandara untuk kedepan memerlukan dana Rp200 miliar. Mulai dari pembangunan infrastruktur di sisi udara meliputi tower, pinggir landasan, dan peningkatan landasan pacu. Sedangkan sisi darat, gedung, dan terminal keberangkatan dan kedatangan," kata Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Hubkominfo) Mura, Ari Narsa, Kamis (7/2/2013).
Menurut Ari, hingga saat ini pihak Dishubkominfo bersama dengan Pemkab Mura telah membebaskan lahan disekitar area Bandara Silampari. Luasan lahan bandara mencapai 71 ribu meter persegi tersebut. Sehingga bisa dilakukan pembangunan pagar untuk bandara agar steril.
Untuk target pengerjaan perpanjangan landasan pacu (runway) bandara Silampari telah selesai yang mencapai 2.300 meterX300 meter. Dari jumlah tersebut, ke depan direncanakan perpanjangan runway akan terus dilakukan hingga mencapai 3.500 meter.
Sementara itu, proses uji coba pendaratan Boeing di bandara Silampari masih banyak mengalami kendala dan belum bisa dijadwalkan kapan terlaksana. Bahkan tim Kementerian Perhubungan meminta pihak Pemkab Mura untuk melengkapi administrasi yang meliputi sarana dan prasarana baik dari sisi darat maupun udara di bandara.
Terpisah, Bupati Mura H Ridwan Mukti menegaskan, pembangunan bandara untuk membuka urat nadi perekonomian masyarakat tidak hanya di Kabupaten Mura, dan Kota Lubuklinggau. Tetapi bagi masyarakat lainnya yang berdampingan langsung dengan bandara.
Apalagi Bandara Silampari merupakan gerbang udara di sektor barat Provinsi Sumsel. Sehingga sangat membantu dalam peningkatan ekonomi di masyarakat sekitar.
"Saya optimistis Bandara Silampari bisa berjalan dan dioperasikan karena semua masyarakat dapat mempergunakannya," jelas Ridwan.
Sementara Ketua Komisi I DPRD Mura, I Wayan Kocap mengatakan, pihaknya meminta Dishubkominfo untuk segera memenuhi segala proses administrasi yang dimintai tim Depertemen Perhubungan. Sehingga uji coba landasan Bandara Silampari oleh boeing cepat terlaksana.
"Ini kan menyangkut peningkatan kenyamanan dan pelayanan. Jadi masalah penerbangan itu menyangkut keselamatan jiwa. Jadi kita minta untuk seluruh kelengkapan bandara yang dibutuhkan segera dipenuhi," pungkasnya.
Imbasnya, bangunan Terminal yang sebelum akhir tahun anggaran 2012 berakhir pembangunannya dihentikan karena tidak ada dana pembangunan terminal.
Bahkan, untuk mendukung bandara tersebut dioperasikan Pemkab Mura telah melakukan pembangunan landasan pacu (runway), dan pengurusan areal bandara agar steril.
"Pengembangan bandara untuk kedepan memerlukan dana Rp200 miliar. Mulai dari pembangunan infrastruktur di sisi udara meliputi tower, pinggir landasan, dan peningkatan landasan pacu. Sedangkan sisi darat, gedung, dan terminal keberangkatan dan kedatangan," kata Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Hubkominfo) Mura, Ari Narsa, Kamis (7/2/2013).
Menurut Ari, hingga saat ini pihak Dishubkominfo bersama dengan Pemkab Mura telah membebaskan lahan disekitar area Bandara Silampari. Luasan lahan bandara mencapai 71 ribu meter persegi tersebut. Sehingga bisa dilakukan pembangunan pagar untuk bandara agar steril.
Untuk target pengerjaan perpanjangan landasan pacu (runway) bandara Silampari telah selesai yang mencapai 2.300 meterX300 meter. Dari jumlah tersebut, ke depan direncanakan perpanjangan runway akan terus dilakukan hingga mencapai 3.500 meter.
Sementara itu, proses uji coba pendaratan Boeing di bandara Silampari masih banyak mengalami kendala dan belum bisa dijadwalkan kapan terlaksana. Bahkan tim Kementerian Perhubungan meminta pihak Pemkab Mura untuk melengkapi administrasi yang meliputi sarana dan prasarana baik dari sisi darat maupun udara di bandara.
Terpisah, Bupati Mura H Ridwan Mukti menegaskan, pembangunan bandara untuk membuka urat nadi perekonomian masyarakat tidak hanya di Kabupaten Mura, dan Kota Lubuklinggau. Tetapi bagi masyarakat lainnya yang berdampingan langsung dengan bandara.
Apalagi Bandara Silampari merupakan gerbang udara di sektor barat Provinsi Sumsel. Sehingga sangat membantu dalam peningkatan ekonomi di masyarakat sekitar.
"Saya optimistis Bandara Silampari bisa berjalan dan dioperasikan karena semua masyarakat dapat mempergunakannya," jelas Ridwan.
Sementara Ketua Komisi I DPRD Mura, I Wayan Kocap mengatakan, pihaknya meminta Dishubkominfo untuk segera memenuhi segala proses administrasi yang dimintai tim Depertemen Perhubungan. Sehingga uji coba landasan Bandara Silampari oleh boeing cepat terlaksana.
"Ini kan menyangkut peningkatan kenyamanan dan pelayanan. Jadi masalah penerbangan itu menyangkut keselamatan jiwa. Jadi kita minta untuk seluruh kelengkapan bandara yang dibutuhkan segera dipenuhi," pungkasnya.
(rsa)